JEMBATAN Lubuk Sidup ambruk saat banjir menerjang Kabupaten Aceh Tamiang pada Rabu, 26 November 2025. Jembatan baja sepanjang 200 hingga 250 meter itu semestinya menghubungkan Desa Lubuk Sidup dengan Desa Aras Sembilan.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menerima laporan dari Datok Penghulu Lubuk Sidup Ibrahim bahwa akses darat antara sejumlah desa terputus akibat hancurnya jembatan itu.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
”Padahal masih ada banyak warga kampung, ada dua desa lagi di sana yang sulit untuk dijangkau ketika belum terhubung,“ kata Agus di lokasi Jembatan Lubuk Sidup, Aceh Tamiang, pada Rabu, 10 Desember 2025.
Ketua Umum Partai Demokrat itu menjelaskan, jembatan rangka baja tersebut tak hanya mempertemukan dua desa atau kecamatan, tetapi juga menjadi jalur penghubung antara dua kabupaten, yakni Aceh Tamiang dan Aceh Timur.
Terputusnya Jembatan Lubuk Sidup juga menyebabkan pendistribusian bantuan logistik maupun air bersih terhambat. ”Saya sudah minta tadi kepada Kepala Balai (Kementerian Pekerjaan Umum) agar segera mendorong alat-alat beratnya untuk membersihkan dan membuka kembali akses tersebut,“ tutur Agus.
Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Aceh menjadi salah satu wilayah Provinsi Aceh yang terdampak paling parah akibat banjir bandang yang menyapu tiga provinsi sekaligus di Pulau Sumatera. Sebanyak 12 kecamatan alias seluruhnya di Aceh Tamiang lumpuh.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat 58 korban tewas dan 18 orang luka-luka, per Kamis pagi, 11 Desember 2025.
Sebanyak 252,6 ribu warga Aceh Tamiang dilaporkan mengungsi. Tak hanya itu, BNPB mencatat bencana banjir dan longsor di Aceh Tamiang mengakibatkan kerusakan sebanyak 2,8 ribu unit rumah, 127 fasilitas umum, 62 gedung atau kantor, 54 fasilitas pendidikan, 40 fasilitas kesehatan, 33 rumah ibadah, dan dua jembatan.





