INFO NASIONAL – Dalam beberapa tahun terakhir, peta investasi di Indonesia mengalami pergeseran besar. Arus modal tak lagi semata mengejar pertumbuhan cepat, tetapi diarahkan pada model bisnis yang mampu bertahan panjang, minim resiko, dan memberi dampak sosial-lingkungan yang terukur. Tren keberlanjutan yang dulu hanya jargon dalam laporan perusahaan kini berubah menjadi elemen strategis yang menentukan daya saing dan kepercayaan investor global.
Di tengah perubahan besar ini, apresiasi bagi perusahaan yang menerapkan praktik berkelanjutan menjadi semakin penting, terutama melalui mekanisme evaluasi yang kredibel dan komprehensif sebagai pengakuan atas komitmen dan kualitas kinerja mereka.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Karena itu, Tempo bersama Transparency International Indonesia (TII) dan Istitute for Strategic Initiatives (ISI) akan menggelar Indeks Integritas Bisnis Lestari (INSTAR) 2025, di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, pada Jumat, 12 Desember 2025 mendatang.
Melalui pendekatan berbasis data dan evaluasi terbuka, INSTAR 2025 bertujuan mendorong praktik bisnis yang transparan, bertanggung jawab, dan berkelanjutan sekaligus menjadi langkah nyata menuju ekosistem bisnis nasional yang lebih sehat dan dipercaya publik.
CEO Info Media Digital (Tempo Digital), Wahyu Dyatmika mengatakan, kegiatan ini merupakan kolaborasi tiga lembaga yakni Tempo Data Science, Transparansi Internasional Indonesia (TII), dan Institute for Strategic Initiatives (ISI). “Ini perjuangan mempertemukan tiga lembaga yang sama-sama keren, dan sama-sama punya track record yang luar biasa,” ujarnya belum lama ini.
Tahun ini, lanjutnya, ketiga lembaga tersebut memverifikasi semua perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia. “Hampir seribu perusahaan, ditambah 16 BUMN ya, jadi ada lebih dari seribu perusahaan yang diverifikasi, dan hanya separuhnya yang lolos.”
Perusahaan yang berhasil mencapai nilai ambang batas (threshold) berhak mendapatkan pengakuan sebagai INSTAR Verified Company 2025 — simbol komitmen nyata terhadap integritas, keberlanjutan, dan tanggung jawab sosial.
Dok. Tempo
Indices and ESG Business Development Bursa Efek Indonesia (BEI), Kinanti Marta Nuraida mengatakan, keberadaan INSTAR sangat membantu para investor yang memiliki beragam situasi dan kondisi.
Ada yang memiliki waktu untuk menelaah perusahaan, namun mereka butuh tools-tools tambahan seperti indeks-indeks yang ditawarkan INSTAR. “Bisa menjadi complementary tools dalam menilai atau membuat keputusan investasi berkelanjutan ke depannya.”
Adapun selain penganugerahan, digelar juga diskusi yang mempertemukan berbagai stakeholder untuk memastikan arah transformasi berjalan seirama, mulai dari kebijakan pemerintah, kesiapan pelaku industri, inovasi lembaga keuangan, hingga perubahan preferensi para investor dan konsumen.
Diskusi tersebut akan diisi oleh Director of Business Development Indonesia Stock Exchange, Jeffrey Hendrik; Chief Executive Officer PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo*; Head of Corporate Communication PT Barito Pacific Tbk, Angelin Sumendap; Syndications & ESG Solutions Bank SMBC Indonesia Head, Denti Irman; dan Head of ESG Communication PT Bank Mandiri (Persero) Tbk*, Adam Zahir. (*)





