DODO Syahputra, 36 tahun, langsung menjemput keponakannya di SDN 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, ketika mendengar kabar sejumlah pelajar ditabrak mobil layanan makan bergizi gratis (MBG), Kamis, 11 Desember 2025 pagi. Dodo mengatakan keponakannya duduk di kelas 3 SDN 01 Kalibaru.
Dodo tidak berkenan nama keponakannya dikutip. “Saya ditelepon ibunya, diminta jemput keponakan saya. Anak-anak ditabrak mobil MBG,” ujar dia di area SDN 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis, 11 Desember 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Dodo mengatakan siswa dan siswa SDN 01 Kalibaru sebelum kejadian itu sedang mengikuti kegiatan literasi dengan mendengarkan cerita dari guru. Kegiatan ini rutin diadakan pada Kamis pagi.
Ketika informasi pelajar ditabrak muncul, Dodo langsung menjemput keponakannya. Ketika sampai, sudah banyak orang tua murid dan masyarakat yang memadati area sekolah. Pagar yang ditabrak mobil MBG sudah dipisahkan. “Kondisinya anak-anak masih panik,” kata dia.
Dodo kemudian menjemput keponakannya. Keponakannya tampak panik dan menangis. Dodo kemudian mengantarnya pulang dan langsung memintanya tidak keluar rumah. “Saya minta kalau ada yang tanya tidak usah jawab. Saya takut dia masih trauma,” ujar dia.
Pedagang siomai, Dadan, 67 tahun, mengatakan mobil MBG itu biasanya diparkir di dalam halaman sudut kiri sekolah. Sebelum kejadian itu, kondisi area sekolah masih sepi. “Hanya tukang nasi uduk yang berjualan,” ujar dia.
Dia mengaku mendengar suara cukup keras ketika mobil menabrak pagar sekolah. Menurut dia, kejadian ini membuat masyarakat berkumpul di lokasi. “Ketika itu masyarakat langsung memadati lokasi,” kata dia.
Seorang guru membenarkan adanya kegiatan rutin itu sebelum peristiwa terjadi. Namun, guru itu tidak mau diwawancarai dan namanya dikutip.
Mobil milik dapur MBG menabrak sejumlah siswa di SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara pada Kamis pagi. Kendaraan ini digunakan untuk mengantar makan gratis dari dapur umum satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) setempat ke sekolah-sekolah di area tersebut.
Menurut Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo, mobil yang menabrak siswa sebenarnya rutin datang ke SDN Kalibaru 01 untuk mengantar MBG. “Mobil MBG ini sebenarnya setiap hari mengantar makanan ke lokasi tersebut,” kata Pramono dalam keterangan tertulis pada Kamis, 11 Desember 2025.
Namun saat kejadian, kata Pramono, sopir yang biasanya mengendarai mobil itu sedang diganti dengan pengemudi lain. “Karena sopirnya berganti dan pintu sekolah sedang tertutup, kendaraan masuk dengan kecepatan yang tidak terkontrol, sehingga menabrak murid dan guru yang berada di sana,” ucap Pramono.
Pramono mengatakan saat ini ada 21 orang yang menjadi korban insiden tabrakan tersebut. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menyatakan biaya pengobatan mereka akan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jakarta.
Badan Gizi Nasional (BGN), pelaksana program MBG, memastikan tidak ada korban meninggal dalam insiden mobil yang menabrak pagar sekolah dan sejumlah murid di SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis pagi, 11 Desember 2025.
Pernyataan ini menepis kabar yang sempat beredar bahwa dua murid tewas akibat kejadian tersebut. “Tidak ada. Tidak ada korban meninggal,” ujar Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, saat dikonfirmasi pada Kamis, 11 Desember 2025.
Polisi telah membawa sopir mobil MBG tersebut untuk pemeriksaan. Kendaraan yang terlibat merupakan armada MBG milik SPPG RW 03 Kalibaru dengan nomor polisi B 2093 UIU.






