BADAN Nasional Penanggulangan Bencana mencatat kenaikan jumlah korban meninggal dalam banjir Sumatera pada Rabu, 10 Desember 2025. Dalam dashboard geoportal penanganan darurat banjir dan tanah longsor di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, BNPB mencatat jumlah korban meninggal sebanyak 969 orang.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Rinciannya, korban meninggal di Aceh mencapai 391 orang. Kemudian Sumatera Barat 238 jiwa dan 340 di Sumatera Utara. Akumulasi jumlah korban jiwa itu lebih tinggi dari data yang dilaporkan BNPB pada 9 Desember 2025 di mana sebanyak 964 orang meninggal dalam bencana tersebut.
Adapun korban hilang di tiga provinsi tersebut berangsur menurun dibanding sehari sebelumnya dari 264 menjadi 262 orang. Korban hilang terbanyak terjadi di Sumatera Utara dengan 138 jiwa. Sedangkan di Aceh korban hilang sebanyak 31 jiwa dan Sumatera Barat 93 jiwa. Total korban luka di ketiga provinsi mencapai lima ribu jiwa.
BNPB juga sebelumnya melaporkan penurunan jumlah pengungsi. Pada Senin, 8 Desember 2025, jumlah pengungsi sebanyak 1.057.482 jiwa. Lalu pada Selasa kemarin jumlah pengungsinya menjadi 894.101 jiwa.
“Hari ini terdata di rekapitulasi provinsi menjadi 894.101 jiwa,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers dipantau YouTube BNPB, Selasa, 9 Desember 2025.
Menurut Abdul, penurunan pengungsi terjadi di Kabupaten Aceh Utara. Pada Ahad, 7 Desember 2025, jumlah pengungsi sebanyak 316.634 jiwa. Esoknya per Senin, jumlah pengungsi berkurang menjadi 299.506 jiwa. Serta pada Selasa, jumlah pengungsi menjadi 166.920 jiwa.
Selain BNPB, Basarnas juga menyampaikan laporan jumlah korban meninggal dari banjir Sumatera. Angka yang dilaporkan Basarnas lebih tinggi dari BNPB dengan 974 orang tewas per Senin, 8 Desember 2025. Angka korban jiwa dari kedua lembaga bisa lain karena perbedaan cara identifikasi jenazah dan bagian tubuh yang ditemukan.
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii mengatakan pencarian korban yang memasuki pekan kedua pascabencana memiliki kendala di lapangan. Pasalnya, korban-korban yang dinyatakan hilang jasadnya sulit diidentifikasi akibat perubahan struktur tubuh mereka.
“Saat ini memang kendala yang dihadapi di lapangan bahwa dengan kurun waktu lebih dari 10 hari, memang korban-korban yang ditemukan ini kebanyakan sudah berubah struktur,” kata Syafii dalam rapat kerja bersama Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, pada Senin, 8 Desember 2025.
Sultan Abdurrahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan editor: Lagu Lama Menghapus Pilkada Langsung






