Anggota DPR soal Patungan Beli Hutan: Sindiran Tajam untuk Pemerintah

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daniel Johan menilai bahwa gerakan patungan membeli hutan merupakan terobosan dalam menyelamatkan potensi alih fungsi lahan. Gerakan itu diinisiasi Pandawara Group yang berisi sejumlah aktivis lingkungan setelah banjir bandang dan tanah longsor melanda tiga provinsi Sumatera.

Menurut Daniel, gerakan masyarakat sipil yang ramai-ramai iuran untuk membeli hutan merupakan kritik terhadap ketidakmampuan pemerintah dalam mengatasi deforestasi. “Ini sindiran tajam untuk pemerintah, meskipun secara ide menarik dan bentuk kepedulian bersama atas rusaknya hutan dan lingkungan,” kata dia saat dihubungi pada Rabu, 10 Desember 2025.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu mengatakan bahwa gerakan ini mencerminkan kekecewaan masyarakat yang memuncak saat melihat kondisi hutan yang makin terdegradasi tiap tahun. Menurut Daniel, warganet meyakini bahwa banjir dan tanah longsor di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat tak lain adalah bencana ekologis yang disebabkan oleh kerusakan lingkungan.

Apalagi, kata dia, para pelaku perusak hutan tidak pernah bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan. “Ini bentuk tamparan buat pengambil kebijakan yang dengan mudah memberikan izin konsesi tanpa pengawasan yang baik,” ujar Daniel.

Daniel menuturkan, saat ini adalah waktu yang tepat bagi masyarakat untuk bersatu mengawasi kinerja pemerintah dalam mengelola hutan. Dengan inisiatif yang dimulai oleh Pandawara Group, ia mengajak lebih banyak lagi masyarakat yang berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Bila upaya ini dipertahankan, ia yakin kontribusi masyarakat mendatangkan sebuah gebrakan yang berandil pada penyelamatan hutan. “Ide ini kalau berhasil akan menjadi terobosan baru menyelamatkan hutan. Dengan “patungan” artinya hutan menjadi milik rakyat, bukan hutan milik negara semata,” kata Daniel.

Ia lantas mencontohkan bagaimana masyarakat sipil bisa membeli hutan dengan tujuan konservasi lahan. Hal itu dilakukan oleh pendiri The North Face, Doug Tompkins dan istrinya Kristine, yang membeli lahan sekitar 2 juta hektare di Cile dan Argentina untuk dipulihkan kembali.

Gerakan patungan beli lahan pertama kali mencuat lewat ajakan kelompok Pandawara Group yang dimotori oleh sejumlah aktivis lingkungan. Ajakan membeli hutan itu pertama kali diunggah di akun Instagram @pandawaragroup pada Jumat, 5 Desember 2025. “Tiba-tiba aja kepikiran gimana kalo masyarakat Indonesia bersatu berdonasi beli hutan-hutan agar tidak dialihfungsikan,” demikian bunyi tulisan dalam unggahan berlatar belakang hitam.

Pada Rabu, 10 Desember 2025, unggahan itu mendapat tanda suka dari 616 ribu akun Instagram. Kemudian ada pula 28 ribu komentar dan 46 ribu kali diunggah ulang oleh pengguna Instagram.

Menanggapi itu, penyanyi Denny Setiawan atau Denny Caknan mengaku siap menyumbang Rp 1 miliar untuk patungan membeli hutan. “Saya 1 miliar,” tulis Denny Caknan dalam unggahan di akun Instagram @denny_caknan pada Ahad, 7 Desember 2025. 

  • Related Posts

    Mengenal Lebih Dekat Skema Tambang Nikel Berkelanjutan Vale Indonesia

    Jakarta – Director & Chief Project Officer PT. Vale Indonesia Tbk, Muhammad Asril, menegaskan komitmen Vale Indonesia untuk tetap menjaga lingkungan sekitar area tambangnya. “Ini nilai yang dibangun sebenarnya sebagai…

    Putin Tawarkan Prabowo Bantuan Pengembangan Nuklir

    PRESIDEN Rusia Vladimir Putin mengatakan pemerintah Rusia bersedia membantu Indonesia dalam mengembangkan teknologi nuklir sipil. Pernyataan Putin disampaikan usai melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kremlin, Moskow,…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *