PERDANA Menteri Pakistan Shehbaz Sharif bersedia mengirimkan dokter, dokter gigi, profesor bidang kedokteran, dan pakar ke Indonesia. Pengiriman itu merespons permintaan Presiden Prabowo Subianto untuk membangun sejumlah perguruan tinggi kedokteran di Indonesia.
“Kami dengan senang hati mengirimkan para dokter, dokter gigi, profesor kedokteran, dan pakar dari Pakistan ke Indonesia untuk mewujudkan impian Prabowo, yaitu membangun sejumlah besar perguruan tinggi kedokteran dan universitas di sana,” kata Shehbaz usai melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo Subianto di Islamabad, Pakistan, Selasa, 9 Desember 2025 dipantau akun YouTube Shehbaz Sharif.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Shehbaz berjanji tidak akan menunda pengiriman itu. Dia mendukung keinginan Prabowo. “Saya ingin meyakinkan Anda bahwa apa pun yang memungkinkan bagi kami untuk mewujudkannya, kami akan melakukannya tanpa penundaan, dengan senang hati, dan dengan sepenuh hati,” ujar dia.
Prabowo sebelumnya mengatakan Pakistan bersedia mengirimkan dokter ke Indonesia. Indonesia, kata Prabowo, membutuhkan dokter umum dan dokter gigi. “Kami sangat membutuhkan dokter dan dokter gigi,” kata Prabowo.
Kepala Negara berkata Pakistan juga bersedia mengirimkan profesor dan pakar kesehatan ke Indonesia. Prabowo berkata sedang memulai program pendidikan kesehatan berskala besar di Indonesia. “Jadi, bantuan Anda akan sangat strategis dan krusial bagi kami. Kami sangat menghargainya,” kata dia.
Pada September 2025, Prabowo sempat berencana membuka 30 fakultas kedokteran di sejumlah universitas. Namun, Prabowo belum menyebut kapan pelaksanaannya. Kepala Negara juga sempat berencana membuka 148 program studi (prodi) baru di 57 fakultas kedokteran pada tahun ini. Rincinya, 125 prodi spesialis dan 23 prodi subspesialis.
Tujuan membuka fakultas kedokteran dan prodi tersebut untuk mengejar kekurangan dokter di Indonesia. Prabowo menyebutkan Indonesia kekurangan 70 ribu dokter spesialis dan 140 ribu dokter umum. “Kalau tidak segera, bisa tunggu 35 tahun,” ujar Prabowo saat peresmian gedung baru Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Mahar Mardjono di kawasan Cawang, Jakarta, pada Selasa, 26 Agustus 2025.
Prabowo meminta menteri-menteri melakukan langkah cepat dan mengambil inovasi untuk mengejar pembangunan Indonesia. “Mengejar kesejahteraan Indonesia itu tidak bisa business as usual, tidak bisa,” ujar dia.






