MENTERI Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menerima laporan pemulihan jaringan telekomunikasi milik operator Telkomsel di tiga provinsi terdampak bencana Sumatera. Adapun bencana banjir dan tanah longsor melanda Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, pada November 2025.
Bencana ekologis itu menelan korban jiwa, menyebabkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal, merusak infrastruktur di berbagai wilayah, hingga memutus akses darat dan jaringan telekomunikasi.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
AHY menyebutkan, secara umum pemulihan layanan Telkomsel di Sumatera Utara mencapai 97 persen, sementara di Sumatera Barat 98 persen. ”Yang masih harus kita kejar adalah untuk wilayah Aceh yang hari ini di angka 54 persen,“ ucap AHY di Posko Siaga Peduli Bencana Alam Sumatera, di kawasan Medan, Sumatera Utara, pada Selasa sore, 9 Desember 2025.
Artinya, ujar AHY, separuh wilayah Aceh belum terhubung dengan saluran komunikasi dengan normal. “Kurang lebih separuhnya masih merah, baik di Pantai Timur, Pantai Barat maupun di wilayah tengah Aceh,” tutur Ketua Umum Partai Demokrat ini.
AHY mengatakan, bencana ekologis di Pulau Sumatera tak hanya merusak infrastruktur fisik yang menghubungkan satu wilayah ke wilayah lainnya. Tetapi juga mengganggu jaringan komunikasi. ”Maka juga harus dipastikan bahwa jalur komunikasi ini bisa kembali beroperasi secara efektif dan menjangkau semuanya,“ kata AHY.
Bencana ekologis berupa banjir dan tanah longsor menyapu Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara sejak Rabu, 26 November 2025. Hampir seribu orang meninggal dan lebih dari 800 ribu orang mengungsi.
Sesuai dengan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Selasa, 9 Desember 2025, korban meninggal akibat bencana itu sebanyak 964 orang. BNPB juga mencatat sebanyak 264 orang masih dinyatakan hilang dan 5 ribu orang luka-luka.
Tak hanya itu, bencana ini juga mengakibatkan kerusakan sebanyak 157,9 ribu unit rumah, 498 jembatan, 584 fasilitas pendidikan, 215 fasilitas kesehatan, 423 rumah ibadah, serta 1.200 fasilitas umum.






