Kemenag Siapkan Beasiswa Lulusan 80 Pesantren yang Bakal Direkonstruksi

KEMENTERIAN Agama menyiapkan beasiswa khusus lulusan 80 pondok pesantren yang masuk program percepatan renovasi dan rekonstruksi. Program rekonstruksi itu merupakan evaluasi pemerintah setelah ambruknya Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, pada September lalu.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Kementerian Agama mentargetkan untuk memberikan beasiswa jenjang sarjana bagi lulusan 80 pondok pesantren yang akan kuliah pada 2026 mendatang. “Kami mencoba berpihak pada anak-anak yang direkomendasikan pesantren untuk diberikan beasiswa oleh Kementerian Agama,” kata Direktur Pesantren Kemenag Basnang Said saat dihubungi pada Sabtu, 15 November 2025.

Basnang menjelaskan, beasiswa itu bertujuan untuk menciptakan ekosistem berkelanjutan bagi perkembangan pesantren yang telah berusia lama dengan jumlah santri di atas 500 orang. Kedua kriteria itu dipilih karena mempertimbangkan jasa yang telah diberikan pesantren kepada masyarakat.

Dalam 4-5 tahun setelah santri itu lulus dari perguruan tinggi, ia berharap mereka akan kembali untuk membesarkan pondok pesantren. Oleh karena itu, Kementerian Agama memberikan berbagai opsi jurusan yang bisa di pilih, mulai dari ekonomi, teknik sipil, hingga kedokteran. 

Seiring dengan perbaikan bangunan pesantren, Kementerian Agama juga ingin mempersiapkan para santri untuk kembali mengabdikan diri setelah lulus kuliah dengan keilmuan masing-masing. “Kita membayangkan cukup tersedianya SDM di pesantren. Bukan hanya sumber daya manusia yang memahami agama dan mendakwahkannya, tapi juga kebutuhan lain,” ujar dia.

Basnang melanjutkan, pembiayaan beasiswa itu berasal dari dana abadi pesantren. Saat ini Basnang berujar masih mendiskusikan rincian biaya dan alokasi kuota untuk beasiswa tersebut. 

Ia menuturkan, Kemenag telah menjalankan program beasiswa untuk santri sejak 2005 silam. Jumlah penerima beasiswa itu sebanyak 7.000 orang per 2025. Tahun ini Kemenag memberikan beasiswa kepada sekitar 400 orang, turun dibanding periode sebelumnya yang mencapai 1.000 orang. 

Basnang membuka peluang kuota beasiswa khusus itu akan dinaikkan. Dia mengklaim Kementerian Agama akan memperjuangkan peruntukan dana abadi pesantren untuk kebutuhan santri. 

Adapun sejumlah perguruan tinggi yang telah menjadi mitra beasiswa Kemenag kata dia, terdiri dari Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Airlangga, hingga Universitas Islam Negeri di berbagai daerah. Basnang juga ingin memperluas kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung. 

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengalokasikan anggaran Rp 25 miliar untuk mengaudit 80 pondok pesantren (ponpes) yang dinilai rawan roboh. Menteri PU Dody Hanggodo menyebut biaya tersebut digunakan untuk meninjau tahap pertama dari total pesantren yang akan diaudit.

“Kami sampaikan tadi dalam rapat, anggaran untuk review 80 sampling pertama yang tahap satu tadi, itu sekitar Rp 25 miliar,” ucap Dody seusai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, kawasan Jakarta Pusat, pada Jumat, 17 Oktober 2025.

Audit ini dilakukan sebagai bagian untuk memastikan keamanan dan kelayakan fasilitas lembaga pendidikan berbasis keagamaan. Menurut Dody, pelaksanaan audit guna mengetahui kondisi bangunan pesantren, terutama yang dinilai berisiko tinggi.

Menteri Dody menjelaskan, audit diprioritaskan kepada pesantren dengan jumlah santri lebih dari seribu orang, gedung yang berusia lebih dari 10 tahun, serta bangunan bertingkat lebih dari dua lantai.

Menurut Dody, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi telah menginstruksikan perluasan audit. Arahan tersebut, kata Dody, agar peristiwa ambruknya bangunan seperti di Pondok Pesantren Al Khoziny tidak lagi terjadi.

Pada Senin, 29 September lalu, bangunan Ponpes Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, roboh. Ketika itu ratusan santri tengah melaksanakan salat asar berjamaah di lantai yang difungsikan sebagai musala. 

Ervana Trikarinaputri berkontribusi dalam tulisan ini

Pilihan editor: Diduga Langgar Prosedur, Penetapan Rektor USU Diminta Ditunda

  • Related Posts

    Kala Polwan Bogor Rawat Anak Hilang hingga Bertemu dengan Keluarga

    Jakarta – Kisah haru datang dari Polsek Parung, Polres Bogor. Anggota polisi wanita (polwan) telah merawat seorang anak hilang, hingga akhirnya bertemu kembali dengan keluarganya. Mulanya, polisi menerima adanya laporan…

    Andre Rosiade Tinjau Dapur MBG di Bengkulu: SPPG Terbaik di Indonesia

    Jakarta – Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang (IKM) Andre Rosiade meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program makan bergizi gratis (MBG) di Kampung Melayu Muara Dua, Kecamatan Kampung Melayu, Kota…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *