INFO NASIONAL – Dalam forum internasional Conference of Parties ke-30 (COP30) yang berlangsung di Belém, Brasil, PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060 atau lebih cepat. Komitmen ini diwujudkan melalui transformasi bisnis berkelanjutan, pengembangan energi hijau, serta kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menjaga keberlanjutan lingkungan global.
Direktur Transformasi & Keberlanjutan Bisnis PT Pertamina (Persero), Agung Wicaksono, yang hadir mewakili perusahaan, menyampaikan bahwa Pertamina terus memperbarui peta jalan menuju NZE dengan cakupan yang lebih luas. “Kami sedang memperbarui roadmap Net Zero Emission Pertamina, tidak hanya mencakup emisi Scope 1 dan Scope 2, tetapi kini juga menambahkan Scope 3 untuk memastikan seluruh rantai bisnis energi kami berkontribusi terhadap pengurangan emisi,” ujar Agung usai opening ceremony COP30 di Belém, Brasil, Senin, 10 November 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Sebagai perusahaan energi nasional terbesar, Pertamina menjadi pionir dalam transformasi sektor energi menuju dekarbonisasi. Langkah tersebut diwujudkan melalui pembentukan direktorat khusus yang berfokus pada transformasi dan keberlanjutan. Agung menegaskan bahwa Pertamina mendorong dekarbonisasi terintegrasi di seluruh lini bisnis, termasuk melalui pengembangan pembangkit listrik hijau seperti tenaga surya, panas bumi, biomassa, serta inisiatif hidrogen dan amonia hijau.
Selain itu, Pertamina Hulu Energi (PHE) tengah memacu pengembangan 13 proyek Carbon Capture and Storage/Utilization (CCS/CCUS) dengan potensi penyimpanan karbon mencapai 7,3 giga ton. Di sektor hilir, perusahaan juga memperluas produksi bahan bakar ramah lingkungan seperti Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), Pertamax Green, dan Sustainable Aviation Fuel (SAF).
“Sesuai dengan pesan COP30 yaitu ‘it’s time to act’, Pertamina sudah melakukan aksi nyata dalam bidang dekarbonisasi dan energi terbarukan, termasuk pengembangan SAF, biodiesel, dan bioetanol,” tambah Agung.
Pertamina juga mendorong riset dan edukasi keberlanjutan melalui Pertamina Foundation dan Universitas Pertamina untuk mendukung penelitian di bidang efisiensi energi, elektrifikasi, dan energi terbarukan. Dalam lima tahun ke depan, Pertamina menargetkan kontribusi pendapatan dari bisnis rendah karbon meningkat, dengan mengalokasikan 10 persen investasi periode 2025–2029 untuk sektor tersebut.
“Pertamina menjalankan transformasi bisnis dan langkah keberlanjutan dengan tegas dan kuat, mendorong nilai serta ketahanan jangka panjang bagi masa depan energi Indonesia, dan mencapai target emisi nol bersih,” tutup Agung.
Sebagai pemimpin transisi energi nasional, Pertamina berkomitmen penuh mendukung target NZE 2060 dengan terus memperkuat implementasi Environmental, Social & Governance (ESG) serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di seluruh lini operasionalnya.(*)






