PRESIDEN Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyepakati perjanjian baru di bidang pertahanan dan keamanan. Albanese mengatakan kedua negara telah selesai menyelesaikan negosiasi tentang kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan. Perjanjian ini, kata dia, merupakan penegasan sikap kedua negara untuk menjaga perdamaian dan stabilitas bersama.
“Perjanjian ini pengakuan bahwa cara terbaik menjaga perdamaian dan stabilitas adalah dengan bertindak bersama,” kata Albanese di atas geladak kapal induk Australia HMAS Canberra yang berlabuh di Sydney, Australia, Rabu, 12 November 2025, dipantau dari YouTube Sekretariat Presiden.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Dia mengatakan, perjanjian baru ini menjadi kelanjutan dari landmark security agreement atau perjanjian keamanan yang ditandatangani pemerintahan Paul Keating dan mantan Presiden Soeharto pada 30 tahun lalu. Kedua negara juga akan memperkuat Lombok Treaty antara Indonesia dan Australia pada 13 November 2025.
Perjanjian tersebut, kata Albanase, antara lain menegaskan kembali integritas dan kedaulatan wilayah Indonesia. “Hal ini juga membangun perjanjian kerja sama pertahanan yang kita tandatangani tahun lalu,” ujar dia.
Albanase mengatakan perjanjian ini akan mengikat pemimpin dan menteri Indonesia dan Australia untuk berkonsultasi secara berkala. “Konsultasi dilakukan untuk mengidentifikasi dan melakukan kegiatan keamanan bersama serta melaksanakan kegiatan keamanan yang saling menguntungkan,” ujar dia.
Pada kesempatan sama, Presiden Prabowo mengatakan, kedua negara melahirkan kesepakatan penting di bidang pertahanan dan keamanan. Dia menilai Australia merupakan negara tetangga yang baik. “Tetangga yang baik itu sangat penting. Tetangga yang baik akan saling membantu pada masa-masa sulit. Bagi kami, orang Indonesia, kami punya istilah, saat kami menghadapi situasi darurat, tetanggalah yang akan membantu,” ujar dia.
Prabowo berangkat ke Sydney, Australia, pada Selasa siang, 11 November 2025. Dia tiba di Australia pada Senin malam. Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan kunjungan kenegaraan selama satu hari tersebut akan diisi dengan sejumlah agenda penting.
“Dalam kunjungan satu hari tersebut, Presiden dijadwalkan melakukan pertemuan tete-a-tete (pembicaraa empat mata) dengan Perdana Menteri Anthony Albanese serta menghadiri upacara kenegaraan yang dipimpin Gubernur Jenderal Australia Sam Mostyn,” ujar Teddy dalam keterangan tertulisnya, pada Selasa, 11 November 2025.
Kepala Negara juga akan menghadiri sejumlah pertemuan lain. Berbagai pertemuan itu akan membahas kerja sama di bidang perdagangan, investasi, pendidikan, dan kemitraan industri. Dalam kunjungan bilateral ini, Presiden didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Teddy Indra Wijaya.
Sebelum berangkat, Prabowo terlebih dulu memimpin rapat terbatas kabinet secara tertutup di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa, 11 November 2025. Rapat terbatas itu diikuti oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Muhammad Yusuf Ateh, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Ivan Yustiavandana, dan Teddy Indra Wijaya.
Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.






