Surya Paloh Mengungkap Situasi Sulit NasDem di Pemilu 2024

KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh menceritakan kembali situasi dan kondisi sulit partainya menghadapi Pemilihan Umum 2024. Ia mengatakan, saat itu Partai NasDem menghadapi situasi yang tidak biasa-biasa saja. Sebab, NasDem harus bertempur melawan pragmatisme dan konsistensi untuk membawa arus perubahan.

“Tapi, kami memilih, apa pun risikonya tetap konsistem membawa arus gerakan perubahan,” kata Surya saat berpidato di acara Hari Ulang Tahun ke-14 Partai NasDem, yang dikutip dari kanal YouTube NasDem TV, pada  Selasa, 11 November 2025. 

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Di pemilihan presiden 2024, NasDem berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Keadilan Sejahtera. Koalisi Perubahan ini mengusung Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden dan wakil presiden. Pasangan calon presiden ini mengusung tagline “gerakan perubahan”.

Rival mereka adalah pasangan calon presiden Ganjar Pranowo-Mahfud M.d., dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pasangan Prabowo-Gibran memenangkan pemilihan presiden ini dalam satu putaran.

Media ini sempat mengulas berbagai masalah yang mendera elite NasDem dalam pemilu lalu. Dalam laporan Tempo bertajuk “Pisah Jalan Dua Sekondan” yang terbit pada 14 Mei 2023 mengulas tentang bisnis katering Surya Paloh yang meredup setelah NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden. 

Dalam laporan itu juga disebutkan, Surya menjadi satu-satunya Ketua Umum partai di koalisi pemerintahan Joko Widodo yang tak diundang oleh presiden dalam pertemuan para ketua umum partai pemerintah, pada 2 Mei 2023. 

Jokowi mengkonfirmasi hal tersebut dengan mengatakan Surya Paloh tak diajak karena telah membentuk koalisi dengan partai politik lain, yakni Partai Demokrat dan PKS. Saat itu, kedua partai ini juga tidak bergabung ke pendukung pemerintahan Jokowi. Belakangan, NasDem, Demokrat, dan PKS pecah kongsi. Demokrat menggeser dukungannya ke Prabowo Subianto. Sedangkan, PKB yang awalnya mendukung Prabowo, memilih bergabung ke koalisi PKS dan NasDem. 

Surya Paloh mengatakan, keberanian NasDem dalam bersikap konsisten untuk membawa arus gerakan perubahan itu yang menjadi nilai utama partainya. “Inilah kami, dan di sinilah kekuatan NasDem sesungguhnya. Konsistensi, ucapan, dan perbuatan, the values of NasDem party,” ujar Bos Media Group itu. 

Partai NasDem berdiri pada 11 November 2011. Dua tahun berselang, Komisi Pemilihan Umum menetapkan NasDem lolos verifikasi administrasi dan faktual menjadi peserta Pemilu 2014. 

Di pemilu itu, Partai NasDem memperoleh 36 kursi di DPR dengan perolehan suara sebanyak 6,72 persen. Capaian NasDem ini dinilai sangat baik karena mereka mampu melewati ambang batas parlemen di kesempatan pertama berkontestasi di pemilu.

  • Related Posts

    Seller Meet Buyer Indonesia di COP30 Brasil Resmi Dibuka

    Belem – Paviliun Indonesia resmi meluncurkan program Seller Meet Buyer di COP30 Brasil. Inovasi baru ini disebut akan menjadi tonggak penting bagi pasar karbon Indonesia. Pembukaan Seller Meet Buyer dilakukan…

    Pergantian Kepala BRIN hingga Dukungan NasDem ke Prabowo-Gibran jadi Berita Terpopuler

    SEJUMLAH peristiwa dan kebijakan di kancah politik nasional mendapat sorotan pada pekan kedua November. Berita terpopuler yang ramai dibaca meliputi penunjukkan Arif Satria sebagai kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *