Survei KedaiKOPI: 80 Persen Responden Setuju Soeharto jadi Pahlawan Nasional

LEMBAGA Survei KedaiKOPI mencatat sebanyak 80 persen dari 1.213 responden setuju dengan usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 Soeharto. Founder Survei KedaiKOPI Hendri Satrio mengatakan survei ini tidak hanya bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dukungan menjadikan Soeharto sebagai pahlawan nasional, tapi juga mendapat gambaran mengenai alasan di baliknya.

“Kami ingin menyampaikan alasan publik dibalik itu semua sehingga bisa juga menjadi pertimbangan pemerintah,” kata Hendri dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman Kedai Kopi pada Ahad, 9 November 2025.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Hendri memaparkan mayoritas responden mendukung pemberian gelar pahlawan nasional karena Soeharto mencapai program swasembada pangan dan meninggalkan jejak pembangunan di Indonesia. Berikutnya, sebagian besar responden juga setuju Soeharto jadi pahlawan karena akses sekolah dan sembako murah, serta stabilitas politik saat itu.

“Yang terbanyak karena berhasil membawa Indonesia swasembada pangan (78 persen), kemudian berhasil melakukan pembangunan di Indonesia (77,9 perses),” ujar Hendri.

Survei KedaiKOPI menggunakan metode Computer Assisted Self Interviewing pada 5-7 November 2025.

Dalam survei itu, KedaiKOPI mencatat sebanyak 15,7 persen responden menolak pengangkatan Soeharto menjadi pahlawan nasional. Hendri mengatakan responden tersebut menolak karena Soeharto terlibat kasus korupsi, kolusi, nepotisme (KKN). Selain itu, responden meyakini Soeharto melakukan pembungkaman kebebasan pers dan kebebasan berekspresi serta terlibat pelanggaran hak asasi manusia.

Menurut Hendri, alasan-alasan penolakan itu harus dipertimbangkan oleh pemerintah. Kendati mayoritas responden menyambut baik wacana pemberian gelar pahlawan, tapi sebagian masyarakat menunjukkan keberatan. Hendri menekankan, isu pelanggaran HAM dan keterlibatan Soeharto dalam KKN tidak dapat dikesampingkan.

“Ini adalah alasan-alasan yang sangat krusial dan penting bagi sejarah Indonesia, dan ini harusnya juga bisa menjadi pertimbangan dari pemerintah dalam kemudian memutuskan nantinya,” kata Hendri.

Hendri berharap Prabowo dapat menyikapi dengan bijak semua pendapat yang berkembang di masyarakat, Dia ingin Prabowo melihat lebih jauh ke dalam alasan-alasan masyarakat yang menentang pemberian gelar pahlawan terhadap Prabowo.

“Jadi jangan hanya dilihat hanya angkanya saja, tapi juga dilihat kenapa mereka tidak setuju. Sebab hal ini merupakan poin penting untuk dipertimbangkan lagi dan lagi,” ujar Hendri.

Rencana pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional untuk Soeharto dikritik publik. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi tidak menjawab apakah Presiden Prabowo Subianto mengetahui banyaknya penolakan atas rencana tersebut.

Prasetyo hanya menyatakan pengusulan penerima gelar pahlawan nasional dilakukan melalui prosedur. Ia menuturkan memang akan ada respons pro dan kontra. Tapi ia meminta semua pihak melihat hal positif pada Soeharto.

“Marilah kita arif dan bijaksana, belajar menjadi dewasa, sebagai sebuah bangsa untuk menghormati serta menghargai jasa-jasa para pendahulu. Mari kita kurangi selalu melihat kekurangan-kekurangan,” katanya di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu, 8 November 2025.

Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam tulisan ini.
  • Related Posts

    Polisi Tangkap Maling Kedua yang Tembak Hansip hingga Tewas di Cakung

    Jakarta – Polisi menangkap maling motor, pelaku kedua penembakan seorang hansip inisial AS di Cakung, Jakarta Timur. Kedua pelaku diamankan oleh Subdit Resmob Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta…

    Menteri PKP Apresiasi Kolaborasi PNM dan SMF Revitalisasi Ruang Pintar di Banyumas

    INFO NASIONAL — Melalui kolaborasi antara PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), Ruang Pintar PNM di Dawuhan, Banyumas kini tampil lebih optimal dalam memberikan manfaat…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *