Awal Mula Polisi Menetapkan Siswa SMAN 72 Jakarta Sebagai Terduga Pelaku Peledakan

TERDUGA pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta mengerucut ke salah satu siswa setelah Kepolisian menggeledah rumahnya pada Sabtu malam, 8 November 2025. Polisi menemukan kesesuaian antara barang bukti di rumah siswa tersebut dengan tempat kejadian perkara (TKP).

“Diambil beberapa persesuaian barang bukti yang ditemukan. Termasuk persesuaian yang ada di rumah, ternyata ada persesuaian dari beberapa alat bukti tersebut,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Budhi Hermanto di Polda Metro Jaya, Sabtu, 8 November 2025.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Salah-satu barang bukti yang disita adalah serbuk yang juga disita di TKP di sekolah yang berada di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara itu. Namun Budhi belum bisa memastikan apakah serbuk itu adalah serbuk yang sama dengan yang ditemukan di TKP.

Adapun kecurigaan terhadap siswa terduga pelaku ini pertama kali muncul setelah remaja itu ditemukan terkapar bersimbah darah di sekitar TKP. Ketika ditemukan, terdapat senjata mainan di sampingnya. Anak ini juga terlihat berbeda dengan siswa lain. Ia mengenakan sepatu boots, celana hitam, dan kaus tanpa lengan berwarna putih dengan tulisan “Natural Selection”

Dalam foto yang beredar, ada beberapa tulisan pada senjata mainan di dekat anak itu. Tertulis “Welcome to Hell,” “For Agartha,” serta nama-nama pelaku penembakan masjid di luar negeri, Brenton Tarrant, Alexandre Bissonnette, dan Luca Traini. 

Anak Pendiam dan Kerap Dirundung

Selain itu, seiring pendalaman Kepolisian ihwal temuan senjata mainan tersebut, sejumlah saksi yang juga siswa di SMAN 72 Jakarta mengatakan bahwa anak itu pendiam dan kerap dirundung atau mengalami bullying.

Siswa kelas XI, ZA, mengatakan anak yang memakai pakaian berbeda dan membawa senjata mainan itu terkenal tak banyak bicara. “Dia suka di-bully oleh teman-temannya,” kata Z saat ditemui wartawan di sekitar lokasi, Jumat. Menurut Z, siswa itu kerap menggambar senjata dan suka menonton video kekerasan. 

Atas temuan-temuan tersebut, Kepolisian mulai mendalami motif pelaku.  “Kami mendalami motif bagaimana yang bersangkutan kemudian merakit dan kemudian melaksanakan aksinya, semuanya akan kita jelaskan setelah semua informasi-informasi, temuan-temuan di lapangan, hasil penyelidikan, dan penyidikan lebih lanjut lengkap,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 7 November 2025.

Peristiwa ledakan ini menyebabkan sedikitnya 96 orang terluka, termasuk terduga pelaku. Ia mengalami luka parah dan harus menjalani operasi di bagian kepala. Budhi menyampaikan terduga pelaku kini sudah sadar. Namus anak itu masih perlu pemulihan di ruang Intensive Care Unit (ICU).  

“Sudah sadar, tapi kan harus pelan-pelan.Karena bentuk permukaan masih berat, kita harus sama-sama memperhatikan pemulihan fisik medis termasuk psikis medis dari yang bersangkutan,” kata dia.

Saat ini Kepolisian masih terus mengembangkan penyelidikan. Sementara kegiatan belajar-mengajar di SMA Negeri 72 Jakarta akan kembali berlanjut mulai pekan depan. 

Hammam Izzuddin, Jihan Ristiyanti, Andi Adam berkontribusi dalam penulisan artikel ini
  • Related Posts

    Kepala BPBD Belu NTT Ditemukan Tewas di Jurang, Sempat Pamit Beli Rokok

    Jakarta – Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD) Belu, Fransiskus Xaverius Asten, ditemukan tewas di salah jurang di wilayah Belu, NTT. Sebelum ditemukan tewas, korban sempat pamit dari rumahnya untuk membeli rokok.…

    Petugas Koperasi di Medan Dianiaya Nasabah saat Tagih Utang, Pelaku Ditangkap

    Jakarta – Seorang wanita yang berprofesi sebagai petugas koperasi, Michelle Gultom (22), dianiaya nasabahnya saat tengah menagih utang di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Tak terima dianiaya, Michelle melaporkan peristiwa…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *