7 Hal Terbaru Ledakan SMAN 72 Jakarta: Kondisi Korban hingga Dugaan Pelaku

Jakarta

Penyelidikan kasus ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang terjadi pada Jumat (7/11) siang masih berlanjut. Hingga kini, perkembangan dan kondisi para korban yang dirawat di beberapa rumah sakit di Jakarta terus dipantau.

Sementara itu, pihak kepolisian telah mengamankan terduga pelaku yang diketahui merupakan salah satu siswa di sekolah yang bersangkutan. Berikut adalah rangkuman terbaru mengenai perkembangan kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta.

1. Jumlah dan Kondisi Terkini Korban

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa total korban akibat ledakan di SMAN 72 mencapai 96 orang saat pascakejadian. Dari jumlah tersebut, sebanyak 29 korban masih harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban yang masih dirawat tersebar di tiga rumah sakit: 14 orang di RS Islam Cikini, 14 orang di RS Yarsi, dan satu orang di RS Pertamina. Secara umum, para siswa korban yang dijenguk oleh Kapolri dalam kondisi membaik dan “masih semangat untuk sekolah,” kata Jenderal Sigit.

Di RS Islam Cikini, 12 korban telah berada di ruang rawat inap, sementara dua lainnya masih dirawat di ICU karena memerlukan penanganan khusus.

2. Mayoritas Korban Alami Gangguan Pendengaran

Direktur Utama RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Pradono Handojo, menyampaikan bahwa pemulihan fisik bagi para korban diperkirakan akan cepat karena mayoritas korban masih berusia muda. Namun, ia menyebutkan bahwa sebagian besar korban mengalami masalah pada indra pendengaran.

“Kecuali pada bagian pendengaran yang sekitar 2/3 mengalami gangguan pendengaran,” ungkap Pradono Handojo kepada wartawan di lokasi, Sabtu (8/11/2025).

Senada dengan hal itu, Direktur Medis RS Yarsi, dr. Muhammadi, juga menjelaskan bahwa beberapa pasien di RS Yarsi mengalami hearing loss dan akan segera dilakukan diagnosis lanjutan oleh dokter spesialis THT.

Tim dari Satuan Gegana dan Tim Penjinak Bom (Jibom) Polri dikerahkan untuk melakukan penyisiran di area masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jumat (7/11/2025), usai terjadinya ledakan yang melukai puluhan siswa.Tim dari Satuan Gegana dan Tim Penjinak Bom (Jibom) Polri dikerahkan untuk melakukan penyisiran di area masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jumat (7/11/2025), usai terjadinya ledakan yang melukai puluhan siswa. (Foto: Gilang Faturahman/detikcom)

3. Satu Korban Masih Dirawat di ICU

Di RS Yarsi, Menteri Sosial Gus Ipul menjelaskan bahwa dari 15 korban yang dirawat, satu orang masih harus menjalani perawatan intensif di ruang ICU. Direktur Medis RS Yarsi, dr. Muhammadi, merinci bahwa pasien tersebut mengalami trauma pada saluran cerna yang memerlukan prosedur pembedahan emergency.

Selain trauma pada saluran cerna, korban di ruang ICU juga menderita luka bakar yang cukup luas, sekitar 30-an persen. Korban direncanakan akan menjalani operasi kedua atau lanjutan untuk penanganan luka bakar. Gus Ipul memastikan bahwa biaya pengobatan dan perawatan seluruh pasien akan ditanggung oleh pemerintah.

4. Polri Amankan Satu Siswa Terduga Pelaku

Kepolisian memastikan telah mengamankan terduga pelaku terkait peristiwa ledakan tersebut. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap fakta bahwa terduga pelaku saat ini merupakan salah satu siswa di SMA tersebut.

Terduga pelaku, yang saat ini berjumlah satu orang, masih dalam perawatan medis. Jenderal Sigit menjelaskan bahwa kondisi terduga pelaku “semakin membaik dan mudah-mudahan itu juga akan mempermudah kita nanti pada waktunya apabila kita butuhkan” untuk proses penyidikan.

Pihak kepolisian juga terus melakukan pendalaman untuk menelusuri kemungkinan adanya keterlibatan pihak-pihak lain dalam insiden ini.

5. Sejumlah Barang Bukti Pendukung Ditemukan

Dalam upaya mengungkap kasus ini, Kapolri Jenderal Sigit menyampaikan bahwa tim penyidik telah menemukan sejumlah barang bukti pendukung di lokasi ledakan. Bukti-bukti tersebut kini tengah dikumpulkan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjenguk korban ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara masih dirawat di RS. (Rumondang/detikcom)Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjenguk korban ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara masih dirawat di RS. (Rumondang/detikcom)

Jenderal Sigit menyebutkan, “Ditemukan beberapa bukti pendukung, yang tentunya sedang kami kumpulkan. Ada tulisan, ada barang bukti serbuk yang diperkirakan bisa menimbulkan potensi terjadinya ledakan, catatan-catatan lain kita kumpulkan.” Selain mengumpulkan bukti fisik, tim penyidik juga mendalami keterangan dari para saksi.

Kepolisian juga melakukan pemeriksaan terhadap konten di media sosial (medsos) para siswa, termasuk dari keluarga terduga pelaku, agar penyelidikan kasus semakin jelas.

6. Dugaan Motif Bullying Sedang Didalami

Polri masih berupaya keras untuk mengungkap motif di balik ledakan. Salah satu kabar yang beredar adalah dugaan bahwa terduga pelaku nekat melakukan aksinya karena kerap menjadi korban perundungan atau bullying. Kapolri membenarkan bahwa hal itu menjadi salah satu fokus pendalaman.

Jenderal Sigit mengatakan: “Itu (dugaan bullying) yang salah satu kita kumpulkan juga terkait dengan bagian dari kita untuk mengungkap motif. Artinya, informasi-informasi yang terkait, yang bisa mendukung proses kita untuk mendapatkan gambaran motif tentunya kita kumpulkan.”

Selain itu, Polri juga mendalami informasi terkait kemungkinan apakah terduga pelaku “ikut paham tertentu, apakah terpapar suatu konten, atau kah mungkin juga hal-hal yang membuat dia tertarik.”

7. Pemerintah Siapkan Pusat Trauma Healing

Sebagai langkah pemulihan, Kapolri menyatakan pihaknya akan membangun pusat trauma healing bagi seluruh siswa korban ledakan. Pusat trauma healing ini akan dipersiapkan bekerja sama dengan KPAI dan dokter-dokter psikolog.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjenguk korban ledakan SMAN 72 di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Sabtu (3/11/2025).Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjenguk korban ledakan SMAN 72 di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Sabtu (3/11/2025). (Foto: Gilang Faturahman)

Rencananya, pusat penanganan trauma ini akan dibangun di rumah sakit dan di lingkungan sekolah untuk memberikan pelayanan dan penanganan bila ada keluhan.

Mensos Gus Ipul juga memastikan bahwa seluruh korban akan mendapatkan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. Jaminan perlindungan dan jaminan sosial, termasuk biaya pengobatan, akan dipatuhi oleh pemerintah. Setelah rehabilitasi, tindak lanjut penanganan juga akan dilakukan melalui langkah pemberdayaan.

(wia/jbr)

  • Related Posts

    Nasional Sepekan: Jonan Dipanggil Prabowo hingga Ledakan di SMAN 72 Jakarta

    BERBAGAI berita politik dan peristiwa sosial pada pekan pertama November 2025 ini. Satu di antaranya ialah pertemuan mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dengan Presiden Prabowo Subianto pada Senin, 3 November…

    Surya Paloh Dukung Pemberian Gelar Pahlawan ke Soeharto: Lihat Sisi Positifnya

    Jakarta – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menanggapi soal Presiden ke-2 RI Soeharto yang akan diberikan gelar pahlawan nasional. Paloh menyebut NasDem setuju dengan rencana tersebut. “NasDem sudah kasih…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *