Usulan Perluasan Penerima MBG, Legislator PKB Ingatkan Kasus Keracunan Masih Marak

ANGGOTA Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Arzeti Bilbina mengingatkan isu perluasan penerima makan bergizi gratis (MBG) sebaiknya tidak buru-buru dibahas mengingat masih maraknya kasus keracunan. Menurut Arzeti, pemerintah sebaiknya mengoptimalkan tata kelola program MBG terlebih dahulu untuk menekan angka keracunan.

“Kami meminta program yang saat ini sedang berjalan dengan sasaran peserta didik dan ibu hamil dioptimalkan, termasuk meminimalkan potensi keracunan dan makan basi yang banyak terjadi di berbagai daerah,” ujar Arzeti Bilbina dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Sabtu, 8 November 2025.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Usulan perluasan penerima MBG disampaikan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf kepada Presiden Prabowo Subianto. Menteri Sosial ingin agar MBG juga didistribusikan kepada 100.000 lanjut usia (lansia) dan lebih dari 30.000 penyandang disabilitas.

Arzeti tak mempermasalahkan usulan tersebut. Namun dia menegaskan, saat ini kasus keracunan masih menjadi salah satu permasalahan utama yang disorot dari MBG. Selain itu, temuan makanan basi bahkan membuat sejumlah wali murid menolak pemberian MBG untuk anak-anak mereka.

“Kasus-kasus inilah yang harusnya jadi fokus perbaikan program. Jangan kemudian muncul usulan perluasan sasaran lebih dulu,” kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Menurut dia, kasus keracunan itu mencederai program pemerintahan Prabowo yang menginginkan anak-anak Indonesia mendapat asupan bergizi. Arzeti berharap pemerintah menyelesaikan sederet masalah MBG dulu sebelum penerima manfaatnya diperluas ke lansia atau penyandang disabilitas. “Kami tidak ingin lagi ada kejadian yang merugikan tidak hanya anak-anak, tetapi juga lansia dan penyandang disabilitas. Kami minta seluruh proses pengelolaan berjalan aman dan tertib,” ujar Arzeti.

Menteri Saifullah mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan MBG kepada kelompok lanjut usia dan penyandang disabilitas. Usulan itu disampaikan Saifullah Yusuf dalam rapat terbatas membahas pemberdayaan penerima bansos di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 4 November 2025.

“Insya Allah, kalau nanti semuanya lancar ke depan, tahun depan akan ada juga makan bergizi gratis untuk lansia dan penyandang disabilitas,” kata pria yang disapa Gus Ipul ini. Gus Ipul mengatakan makan bergizi gratis untuk untuk lansia dan penyandang disabilitas ini merupakan transformasi program makan gratis Kemensos sebelumnya. 

MBG merupakan program andalan Presiden Prabowo. Namun program ini baru menyasar siswa sekolah dan ibu hamil atau ibu menyusui. Hingga 29 Oktober 2025, tercatat sebanyak 13.514 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) telah tersebar di sejumlah daerah di tanah Air. Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan 13.514 SPPG ini tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten dan 7022 kecamatan dan berpotensi melayani 39,5 juta. 

Jaringan Pemantau Pendidikan melaporkan korban keracunan program makan bergizi gratis mencapai 16.109 orang. Angka itu terhitung sejak pertama kali MBG diluncurkan pada 6 Januari hingga 31 Oktober 2025. “Angka ini menjadikan kasus keracunan MBG sebagai tragedi pangan terbesar di sektor pendidikan tahun ini,” ujar Koordinator JPPI Ubaid Matraji melalui keterangan resmi pada Selasa, 4 November 2025.

  • Related Posts

    Tim Koordinasi MBG Bahas Menu untuk Ibu Hamil dan Balita

    PEMERINTAH mulai membahas penyusunan menu khusus untuk proyek makan bergizi gratis (MBG) bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Pembahasan ini menjadi salah satu agenda utama dalam rapat perdana pelaksana…

    BNN-Polri Kembali Gerebek Kampung Bahari Terkait Narkoba, 9 Orang Dibekuk

    Jakarta – Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Polri kembali menggerebek Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut). Sejumlah orang ditangkap petugas. “Ini kegiatan operasi Kampung Bahari ke-2, kemarin pagi,” kata…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *