DIREKTUR Utama Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Pradono Handojo mengatakan terdapat lima korban insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta harus menjalani operasi. Penyebabnya lantaran kondisi yang dialami kelima korban tergolong cukup berat.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
“Saat ini sedang dilakukan operasi oleh dokter spesialis bedah dan dokter spesialis anestesi kami,” ujar dia dalam keterangannya pada Sabtu, 8 November 2025.
Selain lima korban dalam kondisi luka berat, Rumah Sakit Islam Cempaka Putih juga menangani sejumlah korban luka ringan. Pradono mengatakan pihaknya telah menangani sebanyak 33 pasien korban dari SMAN 72 Jakarta tersebut.
“Beberapa dalam kondisi ringan telah dipulangkan. Beberapa dalam kondisi (luka) sedang dipindahkan menuju ruang perawatan,” ucapnya.
Pradono juga menjelaskan terdapat 2/3 dari total korban yang ditangani pihaknya mengalami gangguan pendengaran. Selain menangani pemulihan secara jasmani, para korban juga perlu mendapat perawatan konseling psikologi.
Korban dari insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta juga dirawat di Rumah Sakit Yarsi. Direktur Medis Rumah Sakit Yarsi Muhammadi menyampaikan satu dari 15 korban ledakan di SMAN 72 Jakarta masih berada dalam kondisi kritis dan tengah menjalani perawatan intensif.
Pasien tersebut sebelumnya menjalani operasi darurat akibat luka berat pada saluran cerna dan luka bakar yang cukup luas. Pasien itu kini dirawat di ruang intensif oleh dokter pediatrik intensive care rumah sakit tersebut.
“Kemarin sudah dilakukan prosedur pembedahan emergensi karena ada trauma pada saluran cerna, dan kemungkinan akan ada operasi lanjutan,” kata Adi, sapaan akrabnya di RS Yarsi, Jakarta Pusat, Sabtu, 8 November 2025.
Selain korban luka serius, sebanyak 14 pasien lainnya kini dirawat di ruang perawatan dengan kondisi stabil. Namun, beberapa di antaranya mengalami gangguan pendengaran akibat efek ledakan.
“Memang ada beberapa yang hearing loss. Kami sedang melakukan pemeriksaan dan diagnostik lanjutan oleh dokter spesialis THT,” ujarnya.
Adapun insiden peledakan di SMAN 72 Jakarta terjadi ketika khutbah salat Jumat sedang berlangsung pada Jumat, 7 November 2025 sekitar pukul 12.15 WIB. Menurut informasi, terjadi dua ledakan pertama di aula SMAN 72 saat khotbah salat Jumat, kedua di pintu belakang sekolah. Akibat kejadian itu, 54 siswa mengalami luka-luka.
Sejumlah saksi mata mengatakan seorang siswa kelas XII, ditemukan terkapar dengan senjata mainan di dekatnya. Polisi menemukan kaleng minuman yang dimodifikasi dengan sumbu serta remot kecil di lokasi.
Anak ini mengenakan sepatu boots, celana hitam, dan kaus tanpa lengan berwarna putih dengan tulisan “Natural Selection”. Dalam foto yang beredar, ada beberapa tulisan pada senjata mainan di dekat anak itu. Tertulis “Welcome to Hell,” “For Agartha,” serta nama-nama pelaku penembakan masjid di luar negeri, Brenton Tarrant, Alexandre Bissonnette, dan Luca Traini.
Polisi masih menyelidiki motif pelaku peledakan di kompleks SMAN 72 Jakarta. Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengatakan terduga pelaku merupakan seorang pelajar.
Dinda Shabrina berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan editor: Mengapa Soeharto Masih Populer Hingga Hari Ini





