Etana-UGM perkuat ekosistem bioteknologi kesehatan di IBS 2025

Etana-UGM perkuat ekosistem bioteknologi kesehatan di IBS 2025

  • Jumat, 7 November 2025 14:46 WIB
  • waktu baca 3 menit
Etana-UGM perkuat ekosistem bioteknologi kesehatan di IBS 2025
PT Etana Biotechnologies Indonesia bersama Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Biopharmaceutical Summit (IBS) 2025 (ANTARA/HO Etana)

Jakarta (ANTARA) – PT Etana Biotechnologies Indonesia bersama Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) mendorong inovasi dan memperkuat ekosistem bioteknologi menuju kedaulatan kesehatan di Indonesia melalui forum Indonesia Biopharmaceutical Summit (IBS) 2025.

Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Satibi, M.Si., Apt mengatakan Indonesia memiliki fondasi yang kuat dalam memanfaatkan kekayan biodiversitas dan kapasitas penelitian nasional dalam pengembangan produk biopharmaceutical berkualitas tinggi, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai hub regional untuk inovasi kesehatan.

“Masa depan biofarmasi bergantung pada kemampuan kita untuk berkolaborasi. Penemuan di universitas harus bisa diterjemahkan menjadi produk nyata yang bermanfaat bagi masyarakat, dan hal ini memerlukan kemitraan yang kuat antara akademisi, industri, serta regulator,” kata Prof. Satibi dalam keterangan pers yang diterima, Jumat.

Ia berharap IBS 2025 tidak hanya menciptakan dialog yang berarti, tetapi juga menghasilkan kolaborasi nyata yang dapat berkontribusi pada transformasi kesehatan Indonesia.

IBS 2025, mengusung tema “Shaping the Future of Biopharma in Indonesia”, sebuah forum strategis yang mempertemukan pemangku kepentingan dari sektor akademisi, industri, dan pemerintah.

General Manager Technical Operations Etana Dr. Miles Shi, Ph.D mengatakan Etana membawa inovasi global menuju kemandirian produksi lokal dengan pendekatan phase-gated framework yang diterapkan Etana untuk memastikan proses transfer teknologi berjalan efisien, sesuai standar global, dan berorientasi pada mutu.

“Transfer teknologi bukan sekadar proses teknis, melainkan perjalanan kolaborasi dan pembelajaran bersama. Etana mengintegrasikan praktik terbaik WHO dan PDA untuk membangun ekosistem manufaktur biofarmasi yang memenuhi standar internasional,” jelas Miles.

Ia menambahkan, keberhasilan transfer teknologi Etana tidak hanya mempercepat akses masyarakat terhadap obat dan vaksin berkualitas, tetapi juga memperkuat kemampuan bangsa dalam memproduksi produk bioteknologi secara mandiri.

Baca juga: NATO serukan pemanfaatan bioteknologi untuk perkuat pertahanan

Sementara itu, Direktur Ketahanan Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Dr. Jeffri Ardiyanto, M.App.Sc mengungkapkan bahwa keterbatasan dalam teknologi, ketergantungan pada bahan baku impor dan kurangnya kualitas sumber daya manusia merupakan tantangan produksi lokal di Indonesia.

Namun, pemerintah terus berupaya memperkuat kemandirian bahan baku obat dan bioteknologi melalui strategi transformasi kesehatan, khususnya pilar ketiga yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan produk kesehatan dengan memperkuat kapasitas riset, manufaktur, dan pengembangan pasar serta menjalin kemitraan dengan berbagai mitra regional dan global.

Hingga saat ini, Indonesia telah mencatat pencapaian produksi 12 jenis vaksin dan 8 produk biologis yang dikembangkan oleh 8 industri biopharmaceutical lokal, termasuk di dalamnya produk-produk hasil kolaborasi transfer teknologi dengan mitra global.

Kebijakan ini merupakan upaya besar untuk memperkuat sistem layanan kesehatan Indonesia dari hulu ke hilir, mulai dari bahan baku, riset, produksi, hingga distribusi.

“Namun yang terpenting, seluruh pihak dalam ekosistem biofarmasi harus bekerja bergandengan tangan. Dengan kolaborasi, kita dapat memperkuat ketahanan kesehatan nasional dan meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat,” kata Jeffri.

Baca juga: Anggota DPR minta pemerintah pastikan sinkronisasi data pemutihan BPJS

Baca juga: Benarkah kecoak bisa cemari udara rumah?

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    GKR Hayu: Perempuan mampu jadi inovator tanpa kehilangan jati diri

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi GKR Hayu: Perempuan mampu jadi inovator tanpa kehilangan jati diri Jumat, 7 November 2025 16:45 WIB waktu baca…

    Telkomsel dan BARDI hadirkan solusi IoT terpadu

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Telkomsel dan BARDI hadirkan solusi IoT terpadu Jumat, 7 November 2025 16:44 WIB waktu baca 2 menit Telkomsel…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *