Simposium yang Digelar Peking University Bahas Sejarah Perang Tiongkok dalam Perspektif Global
- Kamis, 6 November 2025 09:33 WIB
- waktu baca 2 menit
Beijing, (ANTARA/PRNewswire)- Sekitar 100 akademisi terkemuka berkumpul di Universitas Peking pada 2–3 November dalam simposium ilmiah berskala internasional yang membahas sejarah Perang Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang dan reunifikasi Taiwan ke Tiongkok dari perspektif global.
Acara ini menghadirkan para akademisi dari berbagai wilayah, termasuk Tiongkok Daratan, Taiwan, Hong Kong, dan Makau, serta dari sejumlah negara lain seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang. Lewat acara ini, Peking University ingin memperluas pandangan akademik dan memperluas dialog ilmiah untuk menggali kembali makna global dan nilai kontemporer dari perang yang dijalani Tiongkok tersebut.
Sesi pembukaan menampilkan sejumlah pembicara utama dari berbagai lembaga ternama, di antaranya: Zhang Baijia, Research Fellow, Institute of Party History and Literature, Communist Party of China Central Committee; Lu Fang-sang, Research Fellow, Institute of Modern History, Academia Sinica di Taiwan; Hans van de Ven, Visiting Chair Professor, Department of History, Peking University, Professor, Modern Chinese History, University of Cambridge, serta Fellow, British Academy; Liu Wei-kai, Professor, History, Chengchi University di Taipei; serta Weili Ye, Professor, History, University of Massachusetts Boston.
Simposium ini terdiri atas 20 sesi paralel dan satu sesi diskusi sehingga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk menggali berbagai aspek sejarah masa perang. Berkat cakupan internasional dan multidisipliner, simposium ini mewadahi diskusi lintaswilayah yang memperkaya pemahaman dan menempatkan kembali periode sejarah tersebut dalam konteks global.
Topik pembahasan mencakup berbagai bidang seperti ekonomi dan keuangan, militer, hubungan internasional, kerja sama dan bantuan internasional, komunikasi, budaya dan akademisi, ideologi, hukum dan masyarakat, serta pengalaman individu selama masa perang.
Melalui berbagai diskusi dan paparan akademik, simposium ini ikut mengembangkan narasi sejarah yang lebih sahih, berimbang, dan multidimensional mengenai perang yang sempat dijalani Tiongkok. Di sisi lain, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi akademisi dari kedua sisi Selat Taiwan untuk berdialog langsung, memperkuat rasa persatuan, dan mendorong terwujudnya cita-cita reunifikasi nasional.
Tahun ini, Tiongkok memperingati 80 tahun kemenangan yang tercapai dalam Perang Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang, Perang Dunia Antifasisme, serta reunifikasi Taiwan ke Tiongkok.
Melalui simposium ini, Peking University ingin membangun pemahaman yang lebih kuat mengenai fakta sejarah, memperkaya ilmu pengetahuan, dan mempererat kohesi antara masyarakat di kedua sisi Selat Taiwan.
SOURCE Peking University
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Syarat dan cara membuat kartu kuning pencari kerja
- 14 Oktober 2024
10 kota dengan julukan unik di Indonesia, simak sejarahnya
- 6 November 2024
Cara menghitung persentase di Excel, lengkap dengan rumusnya
- 20 Agustus 2024
Daftar wahana dan harga tiket masuk Ragunan
- 29 Agustus 2024
Berapa minimal top up di aplikasi DANA untuk setiap metode?
- 19 Agustus 2024
Mengumbar aurat di media sosial, bagaimana hukumnya dalam Islam?
- 16 September 2024



