Pemprov Jabar rencanakan PMD Rp100 miliar di BIJB Kertajati pada 2026
- Kamis, 6 November 2025 17:41 WIB
- waktu baca 2 menit
Itu kami proyeksikan ke BIJB Kertajati. Karena BIJB Kertajati kan ada rencana pengembangan
Bandung (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menyebutkan rencana penyaluran dana Penyertaan Modal Daerah (PMD) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2026 sebesar Rp100 miliar untuk Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
“Itu kami proyeksikan ke BIJB Kertajati. Karena BIJB Kertajati kan ada rencana pengembangan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman di Bandung, Kamis.
Pengembangan yang dimaksud Herman, ke depan BIJB Kertajati dioptimalkan untuk fasilitas pusat Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) atau pemeliharaan, perbaikan dan pembongkaran, bagi segala jenis pesawat baik komersil maupun pertahanan.
“Bahkan terakhir ada penawaran dari Kementerian Pertahanan untuk pesawat-pesawat di bawah Kementerian Pertahanan, ini kan luar biasa dan kami butuh pengembangan ke arah itu, termasuk juga pengembangan taxiway. Jadi memang kebutuhannya sangat besar,” kata Herman yang juga menyatakan anggaran kebutuhan masyarakat tidak akan berkurang.
Terkait kebutuhan masyarakat ini juga ditegaskan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan yang mengatakan PMD untuk BIJB Kertajati tidak mempengaruhi berbagai program yang telah ditetapkan.
“Tidak mengurangi, tidak ada pengaruh kepada program-program kami yang sudah kita tetapkan sesuai dengan visi-misi Jabar Istimewa,” ucap Erwan.
Diketahui, pada RAPBD 2026, target pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp28,78 triliun; kemudian belanja daerah direncanakan sebesar Rp28,49 triliun; rencana penerimaan pembiayaan daerah direncanakan sebesar Rp380,82 miliar; dan pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp666,81 miliar.
Pendapatan daerah yang sebesar Rp28,78 triliun, memiliki rincian Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditargetkan sebesar Rp18,85 triliun; Pendapatan Transfer ditarget sebesar Rp9,90 triliun; dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah ditargetkan sebesar Rp23,86 miliar.
Untuk belanja daerah yang direncanakan sebesar Rp28,49 triliun, terdiri dari Belanja Operasi dialokasikan sebesar Rp18,99 triliun; Belanja Modal dialokasikan sebesar Rp2,90 triliun; Belanja Tidak Terduga dialokasikan sebesar Rp251,51 miliar; dan Belanja Transfer dialokasikan sebesar Rp6,34 triliun.
Sehingga terdapat selisih antara target Pendapatan Daerah dengan alokasi Belanja Daerah berupa surplus sebesar Rp285,99 miliar.
Pada Penerimaan Pembiayaan di RAPBD 2026 diproyeksikan sebesar Rp380,82 miliar yang seluruhnya bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya.
Untuk Pengeluaran Pembiayaan pada RAPBD 2026, diproyeksikan sebesar Rp666,81 miliar yang terdiri dari Penyertaan Modal Daerah (PMD) sebesar Rp100 miliar, dan Pembayaran Cicilan Pokok Utang yang Jatuh Tempo sebesar Rp566,81 miliar.
Baca juga: BIJB Kertajati optimalkan layanan untuk penerbangan umrah
Baca juga: MoU transportasi Jabar fokus reaktivasi kereta-optimalisasi Kertajati
Baca juga: BIJB diberi modal baru Rp150 miliar guna penuhi regulasi dan rute
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Jenis kartu kredit Bank BNI, syarat pengajuan dan limitnya
- 3 Oktober 2024
Skuad Timnas sepak bola putri Indonesia di Piala AFF 2024
- 3 Desember 2024
Profil dan arti nama Bebingah Sang Tansahayu, anak Kaesang-Erina
- 17 Oktober 2024
Lirik lagu “Bangun Pemudi Pemuda”
- 31 Juli 2024





