Mensos: Program pemberdayaan diperkuat agar tak bergantung bansos
- Rabu, 5 November 2025 04:35 WIB
- waktu baca 3 menit
Jakarta (ANTARA) – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menjelaskan pemerintah berupaya memperkuat program-program pemberdayaan masyarakat sehingga masyarakat penerima bantuan sosial (bansos) terutama yang masih dalam kategori usia produktif dapat menjadi mandiri, lebih berdaya, dan tidak lagi bergantung pada bansos.
Di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (4/11) malam, Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah, menjelaskan pemberdayaan masyarakat menjadi perhatian khusus Presiden Presiden Prabowo Subianto terbukti dari adanya kementerian koordinator tersendiri yang membidangi pemberdayaan masyarakat.
“Ini menandai bahwa memang ada komitmen kuat dari Bapak Presiden untuk memperkuat pemberdayaan. Jangan semata-mata bansos karena bansos ini kalau tidak diiringi dengan pemberdayaan orang (penerimanya, red.), akhirnya demotivasi. Banyak (penerima) berharap datangnya bansos. Makanya, kita ajak keluarga penerima manfaat yang usia produktif harus punya semangat yang sama,” ujar Gus Ipul saat ditemui setelah dia mengikuti rapat terbatas terkait program pemberdayaan masyarakat yang dipimpin oleh Presiden Prabowo di Istana, Selasa.
Demi mewujudkan tujuan itu, Gus Ipul menjelaskan pemerintah pun akan mempelajari program pemberdayaan yang tepat diberikan kepada penerima-penerima bansos, terutama bagi mereka yang masih masuk dalam usia produktif.
Baca juga: Mensos pastikan keluarga pekerja migran Indonesia terima bansos
“Program pemberdayaan itu sebenarnya lebih besar juga bantuannya daripada bansos. Misalnya, nanti ada bantuan modal usaha, ada bantuan peningkatan keterampilan, ada hal-hal lain yang dibutuhkan dalam mengembangkan usaha. Kalau dia ingin bekerja, satu perusahaan tertentu, bisa ikut program-program pelatihan yang dibuat oleh Kementerian Ketenagakerjaan atau oleh Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia. Kan bisa di mana nanti tinggal yang cocok saja,” kata Mensos Saifullah Yusuf menjawab pertanyaan wartawan.
Gus Ipul mengatakan pemerintah saat ini berupaya mengintegrasikan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang ada sehingga terhubung dengan para penerima bansos sehingga mereka ke depan dapat menjadi lebih mandiri dan berdaya.
“Intinya ini mengintegrasikan program dalam kerangka pemberdayaan keluarga penerima manfaat supaya mereka tidak bergantung kepada bansos, tetapi memiliki semangat untuk menjadi keluarga yang lebih mandiri,” ujar Gus Ipul.
Walaupun demikian, Gus Ipul menyebut ada kelompok-kelompok yang memang rentan sehingga dimungkinkan untuk menjadi penerima bansos seumur hidup, yaitu masyarakat lanjut usia (lansia) dan kelompok difabel.
“Itu mungkin bisa menjadi bagian dari program bansos seumur hidup ya, khusus bagi lansia dan penyandang disabilitas. Tetapi bagi yang usia produktif, yang sehat, ya mari kita sama-sama untuk melakukan semacam pemberdayaan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masing-masing keluarga penerima manfaat,” sambung Saifullah.
Baca juga: Kemensos rampungkan verifikasi bansos bagi 18 juta penerima baru
Di Istana Kepresidenan RI, Selasa, Presiden Prabowo memanggil sejumlah menterinya untuk rapat membahas program-program pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan UMKM, dan kesesuaian serta keterhubungan antarprogram pemberdayaan yang diluncurkan oleh pemerintah.
Rapat tersebut diikuti oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Kemudian, ada pula Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Mukhtarudin, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko, Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Baca juga: Kemensos beri peringatan tegas jamin bansos dan BLTS tepat sasaran
Baca juga: Menteri Sosial: Banyak Bansos tidak tepat sasaran
Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Andi Firdaus
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Tata cara shalat istikharah
- 27 Juli 2024
Lirik lagu “Asal Kau Bahagia” oleh Armada
- 30 Oktober 2024
Lirik lagu Dewa 19 – “Separuh Nafas”
- 9 Agustus 2024
Sempat diragukan, ternyata begini silsilah keturunan Gus Miftah
- 5 Desember 2024
Arti POV dan kapan menggunakannya
- 14 Agustus 2024
Menu Mie Gacoan dan harganya
- 12 Juli 2024





