Bulu tangkis
Jonatan Christie dan kisah penantang di luar zona nyaman
- Oleh Muhammad Ramdan
- Rabu, 5 November 2025 10:45 WIB
- waktu baca 5 menit
Pelatnas dan jalur independen bukan dua kutub yang bertentangan, tetapi dua jalur yang saling melengkapi. Selama pemain bertanding untuk Indonesia, keduanya sah, setara, dan layak dihargai
Jakarta (ANTARA) – Keputusan seorang atlet meninggalkan Pemusatan Latihan Nasional (pelatnas) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) kerap dibaca sebagai langkah berisiko.
Selama bertahun-tahun, pelatnas dianggap sebagai pusat pembinaan terbaik yang memberi kestabilan bagi karier atlet. Karena itu, setiap kabar mundurnya pemain biasanya disertai kekhawatiran: Apakah mereka masih bisa bersaing tanpa fasilitas terpusat?
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah nama justru menunjukkan pola berbeda. Setelah keluar dari pelatnas, mereka bukan meredup, melainkan menemukan kembali ritme terbaiknya.
Fenomena ini membuka diskusi lebih luas tentang dinamika motivasi atlet, perubahan sistem, hingga cara PBSI membaca zaman yang bergerak.
Contoh paling mutakhir, tentu saja, datang dari pebulu tangkis tunggal putra, Jonatan Christie.
Keputusan Jojo, sapaan akrab Jonatan Christie, keluar dari pelatnas pada Mei 2025 diambil bukan dalam situasi yang ideal.
Ia datang dari kekecewaan besar di Olimpiade Paris 2024 ketika gagal melewati fase grup. Kekalahan itu begitu menekan hingga sempat membuatnya berpikir untuk berhenti dari dunia bulu tangkis.
Namun hidup mengubah arah. Putranya, hasil pernikahan dengan Shania Junianatha, bernama Leander Jayden Christie lahir beberapa pekan setelah Olimpiade.
Dari situ energi baru itu datang. Jonatan memutuskan untuk tetap bermain, tetapi dengan cara yang memberikan ruang lebih bagi dirinya dan keluarganya. Ia memilih jalur independen.
Keputusan itu membawa konsekuensi besar. Semua yang sebelumnya diurus pelatnas mulai dari jadwal, tiket, akomodasi, latihan, hingga finansial, sekarang harus ia tata sendiri.
Namun, dari situ pula muncul ruang yang tak ia dapatkan selama kurang lebih 12 tahun berada di Cipayung, yaitu kendali penuh atas hidup dan pekerjaannya, dan kendali itu, pada akhirnya, memantik semangat baru.
Baca juga: Empat wakil nonpelatnas unjuk gigi di Indonesia Open 2025
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Pandangan Islam terkait orang yang tidak membayar utang
- 18 September 2024
Siaran langsung Indonesia vs Bahrain dapat disaksikan di sini
- 10 Oktober 2024
Cara aktifkan M-Banking BSI yang terblokir tanpa ke bank
- 19 Februari 2025
Kode transfer & SWIFT Bank Mandiri beserta fungsinya
- 25 Juli 2024
Lirik lagu “Bohemian Rhapsody”, karya legendaris dari Queen
- 7 Agustus 2024
25 ucapan selamat menikah penuh makna, kesan, dan doa
- 10 April 2025
Daftar perusahaan efek yang terdaftar di OJK terbaru 2024
- 3 Oktober 2024





