Tokyo, Jepang (ANTARA) – Divisi performa Lexus, yang selama ini dikenal sebagai penantang BMW M dan Mercedes-AMG, tampaknya akan berevolusi.
Laman Drive, Selasa, melaporkan, bukan lagi lewat mobil sport bermesin besar seperti dulu, label “Lexus F” di masa depan bisa jadi hanya hadir sebagai mode performa berbasis perangkat lunak (software) di mobil listrik generasi baru.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Takashi Watanabe, bos global Lexus, kepada media Australia di ajang Japan Mobility Show. Ia menyebut bahwa F hanyalah salah satu cara Lexus menampilkan karakter sporty pada produk masa depan.
Dari performa mesin ke teknologi digital
Pada pameran itu, Lexus menampilkan LS Coupe Concept dan Sport Concept. Keduanya tidak memakai emblem “F”, namun memiliki tombol “F-Mode” di setir. Tombol tersebut diyakini sebagai representasi arah baru Lexus dalam menghadirkan sensasi sport yang kini berbasis teknologi.
Baca juga: Ini spesifikasi lengkap Lexus RX 450h+ Luxury
“Selama ini F identik dengan hardware, suspensi, shock absorber, dan sebagainya. Namun di era Software-Defined Vehicle (SDV), nilai performa bisa datang dari teknologi, bukan hanya komponen fisik.” ujar Watanabe.
Lexus belum menjelaskan secara detail fungsi F-Mode pada kedua mobil konsep itu, namun fitur tersebut diduga merupakan mode berkendara berperforma tinggi, berdampingan dengan pengaturan Custom yang bisa diatur sesuai preferensi pengemudi.

Akhir dari mobil F tradisional?
Ketika ditanya apakah perubahan ini berarti akhir bagi mobil F seperti IS F, RC F, GS F, atau supercar LFA, Watanabe menegaskan belum ada keputusan pasti.
“Kami tidak ingin membatasi diri. Yang penting, mobil tersebut harus memberikan kesenangan dan karakter performa. Bentuk akhirnya bisa berbeda dari yang selama ini dikenal sebagai ‘F car’,” jelasnya.
Pernyataan itu menandakan masa depan logo “F” mungkin tidak lagi sekuat dulu, namun semangat performanya tetap dipertahankan melalui inovasi teknologi.
Sementara itu di Australia, Lexus Australia memastikan pihaknya belum menutup babak F. CEO John Pappas mengatakan divisi performa itu tetap punya tempat penting di pasar lokal.
“Kami belum menyerah pada F. Lini itu masih menjadi bagian dari jajaran kami. F telah memberikan hasil baik, dan beberapa model seperti IS F serta RC F adalah mobil luar biasa. Sayangnya, keduanya berhenti dijual pada 2021 karena aturan keselamatan tabrakan.” ujar Pappas.
Baca juga: Tiga produsen otomotif Jepang, tarik ribuan kendaraan di Amerika

Pappas juga menambahkan bahwa minat konsumen terhadap produk performa Lexus masih tinggi.
“Bahkan untuk LBX Morizo RR, daftar tunggunya saat ini cukup panjang di Australia,” katanya.
Australia memang dikenal sebagai salah satu pasar terbesar di dunia untuk mobil performa, sejajar dengan BMW M, Audi RS, dan Mercedes-AMG, segmen yang pernah dimasuki Lexus sejak peluncuran IS F pada 2008.
“Kami menantikan arah baru yang akan dibawa Lexus. Pak Watanabe sangat bersemangat soal performa, dan Lexus punya kemampuan teknik luar biasa untuk mewujudkannya,” kata Pappas.
Baca juga: Lexus ungkap konsep mobil sport terbaru
Baca juga: Lexus luncurkan dua model hybrid di GIIAS 2025
Baca juga: Lexus mulai membangun pabrik kendaraan energi baru di China
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Mahmudah
									Copyright © ANTARA 2025






