Sakuranesia usung “Glocal” RI-Jepang di Konferensi Lingkungan Munakata

Sakuranesia usung “Glocal” RI-Jepang di Konferensi Lingkungan Munakata

  • Selasa, 28 Oktober 2025 03:17 WIB
  • waktu baca 2 menit
Sakuranesia usung
Ketua Yayasan Sakuranesia Indonesia, Sakura Ijuin, menjadi pembicara dalam Konferensi Lingkungan Internasional Munakata ke-12 di Prefektur Fukuoka, Jepang, Minggu (26/10/2025), yang dihadiri lebih dari 200 peserta dari berbagai negara. ANTARA/HO-Sakuranesia

Salah satu jawaban dari pertanyaan yang kami cari ternyata ada pada tradisi kembang api

Jakarta (ANTARA) – Ketua Yayasan Sakuranesia Indonesia, Sakura Ijuin, menekankan pentingnya kolaborasi antara nilai global dan kekuatan lokal (Glocal cooperation) dalam membangun hubungan berkelanjutan antara Jepang dan Indonesia, khususnya di bidang lingkungan, budaya dan pendidikan.

Pernyataan itu disampaikan Sakura, saat menjadi pembicara dalam Konferensi Lingkungan Internasional Munakata ke-12 di Prefektur Fukuoka, Jepang, Minggu (26/10), yang dihadiri lebih dari 200 peserta dari berbagai negara.

“Salah satu jawaban dari pertanyaan yang kami cari ternyata ada pada tradisi kembang api,” ujar Sakura dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Dalam pidatonya, ia menyoroti makna simbolik warisan budaya Jepang tersebut sebagai jembatan kerja sama lintas bangsa, termasuk Indonesia.

Baca juga: Mau Wisata Ramah Lingkungan? Ini 10 Negara Eco-Tourism Wajib Masuk Bucket List!

Ia mencontohkan kolaborasi antara Wakino Art Factory – produsen kembang api tradisional asal Kitakyushu, dan Nolimits Indonesia, yang berhasil mewujudkan peluncuran kembang api buatan Jepang pertama di Indonesia setelah Perang Dunia II pada ajang Jember Fashion Carnival (JFC).

“Pada malam itu, puluhan ribu orang menatap langit yang sama. Kembang api menjadi jembatan cahaya yang menghubungkan manusia dengan manusia, bangsa dengan bangsa,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Sakura juga memperkenalkan tiga proyek internasional baru Sakuranesia Foundation, yakni dialog lintas agama “Miidera × Kebijaksanaan Islam”, program pendidikan lingkungan melalui sepak bola, serta proyek pertukaran budaya yang akan menghadirkan Dashi (rangka hias festival Jepang) ke Jember Fashion Carnival.

“Dari lokal menuju global. Hubungan saling menopang inilah bentuk Glocal di era baru,” ujarnya.

Baca juga: 7 tanaman yang bisa menyerap udara panas dan sejukkan lingkungan rumah

Konferensi yang dibuka sejak Sabtu (26/10) itu juga menampilkan pesan video dari Gubernur Prefektur Fukuoka Seitaro Hattori, yang memaparkan inisiatif daerahnya dalam mencapai target netral karbon pada 2050.

Dengan mengusung tema “Think Global, Act Local”, forum tersebut menjadi ruang pertukaran gagasan antarnegara dalam menghadapi perubahan iklim dan membangun masyarakat berketahanan lingkungan.

Baca juga: Kota Mataram dinyatakan bebas status darurat sampah

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Jadwal Piala Liga: tim-tim Premier League saling berhadap

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Piala Liga Inggris Jadwal Piala Liga: tim-tim Premier League saling berhadap Selasa, 28 Oktober 2025 04:31 WIB waktu…

    Bojan tak masalahkan respon Saddil Ramdani ketika diganti

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Liga 1 Indonesia Bojan tak masalahkan respon Saddil Ramdani ketika diganti Selasa, 28 Oktober 2025 04:23 WIB waktu…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *