Haedar Nashir harap pemuda serap warisan nilai Sumpah Pemuda
- Selasa, 28 Oktober 2025 10:04 WIB
- waktu baca 3 menit
Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan Pemuda Indonesia memiliki jejak sangat penting dalam sejarah perjuangan dan pembentukan Indonesia merdeka, salah satu tonggak monumental itu ialah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Haedar berharap seluruh pemuda Indonesia dalam berbagai struktur demografi dan lingkup sosialnya yang heterogen dapat menyerap warisan nilai dan spirit perjuangan para pemuda Indonesia dalam Kongres tahun 1928 yang bersejarah.
“Jadilah diri sendiri yang sukses meraih masa depan dengan jiwa mandiri sembari tetap menjaga sikap hormat kepada orang tua sebagai bukti keluhuran budi pekerti kaum muda Ibu Pertiwi,” katanya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Haedar merefleksikan di tubuh bangsa ini banyak generasi muda yang memiliki potensi dan prestasi di berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam penguasaan saintek khususnya teknologi digital.
Menurut dia, banyak anak-anak bangsa yang berkarakter positif untuk bekerja keras meraih kesuksesan dalam pendidikan dan dimensi kehidupan lainnya. Dengan segala keterbatasan banyak anak-anak Indonesia yang kondisi ekonominya tidak atau kurang berkemampuan namun menunjukkan prestasi dan semangat hidup yang tinggi.
Baca juga: Menbud: Pemuda Indonesia kekuatan bangsa di tengah perkembangan dunia
“Terdapat banyak anak muda Indonesia yang jujur, terpercaya, cerdas, berilmu, berkeahlian, dan berkarakter kuat sebagai modal ruhaniah yang penting bagi masa depan bangsa,” kata Haedar.
Presiden Prabowo dalam pidato dan arahannya di hadapan para Menteri Kabinet Merah Putih menyebutkan berdasarkan statistik sekitar satu persen dari total populasi suatu negara memiliki IQ di atas 120.
Dengan populasi Indonesia mencapai 287 juta jiwa, diperkirakan ada lebih dari dua juta anak berpotensi tinggi yang dapat menjadi aset bangsa jika ditemukan dan dibina secara tepat.
“Keyakinan Presiden tersebut menunjukkan optimisme akan potensi generasi bangsa Indonesia yang penting untuk terus digali dan dikembangkan melalui lembaga pendidikan dan pranata kebudayaan yang strategis lainnya,” kata Haedar.
Kendati demikian, ia juga menyoroti sejumlah masalah yang dihadapi generasi muda Indonesia. Selain masalah lapangan kerja yang penting untuk menjamin kesejahteraan mereka, kaum muda Indonesia juga memiliki problem sosial yang tidak boleh diabaikan.
Baca juga: Hari Sumpah Pemuda, Seskab: Terus jaga persatuan dan membangun bangsa
Polarisasi sosial sebagaimana tampak di media sosial akibat perbedaan orientasi politik, sosial, keagamaan, dan lain-lain tidak kalah mengemuka untuk menjadi agenda bersama. Bagaimana merekat dan menyatukan mereka dalam spirit Persatuan Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika di dunia nyata.
Lalu, kata dia, masalah kesehatan mental akibat berbagai tekanan hidup yang sarat beban di kalangan kaum milenial dan generasi-Z dapat menjadi ancaman sosial baru bagi masa depan pemuda Indonesia.
Krisis dan tekanan mental ini dapat berujung pada penyakit alienasi, frustasi, depresi, dan segala aspek sosiapatik atau generasi muda yang mengalami sakit secara individual dan sosial.
“Bila problem psikososial ini berkelanjutan akan melumpuhkan saraf kehidupan generasi muda sebagai pewaris masa depan Indonesia,” kata Haedar.
Masalah lain adalah kemiskinan literasi dan etika digital yang dialami generasi belia Indonesia. Temuan Microsoft tahun 2022, tingkat digility orang Indonesia rendah dalam kehidupan dunia digital dan media sosial.
Problem literasi dan etika digital tersebut jika dibiarkan akan mengarahkan pada krisis kehidupan secara luas seperti dideskripsikan oleh Francis Fukuyama tentang fenomena “The Great Disruption” yakni kerusakan dan perubahan dramatis dalam tatanan sosial dan moralitas, serta terjadinya kemunduran nilai-nilai dan etika kehidupan.
“Goncangan besar yang merusak struktur sosial dan kemanusiaan tersebut dapat mengancam masa depan umat manusia, termasuk di dalamnya generasi muda,” kata Haedar.
Baca juga: Pengamat: Hari Sumpah Pemuda momentum tingkatkan peran aksi nyata
Baca juga: Rano harap Hari Sumpah Pemuda tumbuhkan semangat kolaborasi
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Berapa iuran BPJS Ketenagakerjaan? Berikut daftarnya
- 25 Juli 2024
Liga 4 Jawa Tengah 2024/2025: jadwal, pembagian grup, dan format
- 29 Desember 2024
Pengertian dan fungsi Danantara hingga manfaatnya untuk Indonesia
- 26 Februari 2025
Persiapan biaya kuliah 2025, segini besaran UKT UIN Jakarta
- 14 Februari 2025
Rekomendasi daftar film bioskop Indonesia terbaru 2024
- 16 September 2024





