Karhutla turun, Menhut soroti faktor efek jera dari penegakan hukum
- Sabtu, 25 Oktober 2025 07:58 WIB
- waktu baca 2 menit
Penegakan hukum yang tegas dari Polri membuat efek jera di daerah rawan karhutla semakin terasa..
Jakarta (ANTARA) – Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyebut capaian penurunan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada tahun ini terjadi salah satunya karena sinergi penegakan hukum dengan Kepolisian RI di lapangan yang menimbulkan efek jera.
“Penegakan hukum yang tegas dari Polri membuat efek jera di daerah rawan karhutla semakin terasa,” ujar Raja Juli Antoni dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menhut Raja Antoni mengungkapkan bahwa luas hutan dan lahan yang terbakar secara nasional berhasil ditekan dari 376 ribu hektare pada 2024 menjadi 213 ribu hektare tahun ini.
Jumlah itu juga turun signifikan dibandingkan puncak luasan karhutla pada 2015 yang mencapai 2.611.411 hektare dan pada 2019 seluas 1.649.258 hektare.
Secara rinci untuk karhutla pada tahun ini luas kebakaran di lahan gambut mencapai 24.212 hektare dan lahan mineral 189.772 hektare.
Selain itu, titik panas (hotspot) periode 1 Januari-26 September 2025 tercatat 2.248 titik, jumlah ini mengalami penurunan 23,9 persen dibandingkan 2024 sebanyak 2.954 titik.
Disampaikan usai pertemuan dengan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo di Jakarta pada Jumat (14/10), Menhut menyampaikan keberhasilan itu berkat kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto serta kolaborasi kuat antar instansi, termasuk TNI dan Polri.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyatakan bahwa sepanjang 2025 pihaknya sudah menangani 83 tersangka pelaku pembakaran hutan dan lahan, meningkat dari 47 kasus pada 2024.
“Langkah preventif dan penegakan hukum kami perkuat agar karhutla terus menurun,” ujar Kapolri.
Baca juga: Kapolri dan Menhut perkuat sinergisitas tangani karhutla
Baca juga: Masuk musim hujan, BPBD Riau kembalikan 4 heli penanganan kathutla
Baca juga: Tim Pengendalian Karhutla padamkan kebakaran lahan di Gunung Rinjani
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
TNGR: Kebakaran hutan di kawasan Gunung Rinjani telah padamkan
- 19 Oktober 2025
Pemerintah akhiri operasi pengendalian karhutla untuk tahun ini
- 13 Oktober 2025
Kemenhut sebut gambut jadi faktor penting perdagangan karbon kehutanan
- 26 September 2025
Satu helikopter pantau karhutla di Riau kembali ke Jakarta
- 21 September 2025
Rekomendasi lain
Lupa nomor NPWP? Ini cara cek NPWP dengan mudah
- 16 Juli 2024
Manfaat tanaman kecubung untuk kesehatan
- 19 Juli 2024
Persiapan biaya kuliah 2025, segini besaran UKT UIN Jakarta
- 14 Februari 2025
Bacaan Dzikir yang dapat diamalkan pada hari Jumat
- 30 Agustus 2024
Cara dan syarat urus surat numpang nikah
- 30 Juli 2024
Cara top up saldo GoPay pakai BCA dan sebaliknya
- 9 Agustus 2024
Zona gempa megathrust di Indonesia
- 21 Agustus 2024
Simak jadwal lengkap pengumuman CPNS 2024 hingga usul penetapan NIP
- 26 Desember 2024





