
Menbud tegaskan pentingnya pelestarian situs Gua Harimau
- Selasa, 21 Oktober 2025 13:57 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menjelaskan pentingnya melestarikan situs-situs prasejarah yang ada di Indonesia, termasuk Situs Gua Harimau, di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan.
Dalam melestarikan situs-situs prasejarah, Menbud mendorong peneliti dan arkeolog untuk melakukan penelitian sekaligus memanfaatkan teknologi mutakhir untuk meneliti temuan bersejarah.
“Mungkin nanti kita bisa lakukan sebuah ekspedisi, ekskavasi, termasuk juga pendalaman terhadap penelitian yang ada di gua ini, sehingga kita bisa mendapatkan informasi yang lebih utuh. Untuk Gua Harimau sendiri, kita perlu melakukan satu carbon dating (penanggalan radiokarbon) terhadap lukisan gua, sehingga kita tahu persis berapa usianya,” kata Menbud dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Mengenali sisa-sisa peradaban dari Gua Putri dan Gua Harimau
Fadli saat melakukan peninjauan Situs Gua Harimau menegaskan upaya Kementerian Kebudayaan dalam menguatkan posisi museum dan situs budaya sebagai etalase budaya Indonesia.
Ia juga menerangkan bahwa Situs Gua Harimau merupakan situs arkeologi yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia.
Sebab, artefak-artefak yang ditemukan di area situs menunjukkan bahwa Situs Gua Harimau adalah bagian dari perjalanan peradaban di Ogan Komering Ulu.
Baca juga: Ahli ungkap manusia purba di Sumsel pernah kena talasemia dan malaria
“Di sini banyak temuan-temuan, baik fosil tulang manusia, ada 82 sejauh ini yang ditemukan, itu masih relatif di permukaan. Dan juga ada gambar-gambar lukisan di dinding gua purba, atau yang disebut sebagai cave painting atau rock art,” jelasnya.
Fadli menyebutkan sejumlah temuan tersebut merupakan hasil dari penelitian yang pernah dilakukan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) yang kini sudah bergabung dalam BRIN.
“Penemuan di sini menjelaskan penghuni gua lebih tua dari komunitas Austro Melanesia, dan juga banyak ditemukan artefak logam tertua yang terdokumentasi, seperti kapak corong perunggu, temuan besi, batu, dan juga berbagai macam artefak lain,” tambahnya.
Baca juga: Arkeolog Australia tertarik teliti Gua Harimau Sumsel
Ia juga menyoroti pentingnya menciptakan ekosistem yang berkelanjutan antara museum dan situs prasejarah agar dapat menjadi wadah pengembangan budaya bagi masyarakat sekitarnya.
“Museum yang sudah lama harus kita lakukan aktivasi. Kita bisa melakukan aktivitas-aktivitas di sini, seperti pameran kontemporer dan juga kegiatan-kegiatan lain,” tutup Menbud Fadli.
Baca juga: Tiga arkeolog asing teliti kerangka manusia di Gua Harimau
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Menbud ingin Benteng Otanaha sajikan pertunjukan budaya lokal
- 15 Oktober 2025
Menbud tegaskan komitmen dukung pemajuan kebudayaan Indonesia
- 14 Oktober 2025
Menbud hadirkan daya tarik museum lewat peci Bung Karno-Hatta
- 14 Oktober 2025
Rekomendasi lain
Lirik lagu Raffa Affar “Tiara”, mudah untuk karaoke
- 23 Juli 2024
Cara Live TikTok bagi pemula
- 10 April 2025
Segini modal yang harus dikeluarkan untuk buka warung Madura
- 3 November 2024