Fajar/Fikri tak puas dengan permainannya pada final Denmark Open

Bulu tangkis

Fajar/Fikri tak puas dengan permainannya pada final Denmark Open

  • Senin, 20 Oktober 2025 02:18 WIB
  • waktu baca 2 menit
Fajar/Fikri tak puas dengan permainannya pada final Denmark Open
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alfian (dua dari kanan) dan Muhammad Shohibul Fikri (kanan) saat berada di podium Denmark Open 2025. Fajar/Fikri mengakui ketangguhan ganda Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi lewat drama rubber gim, 18-21, 21-15, dan 19-21 pada babak final yang berlangsung di Jysnke Arena, Odesse, Minggu malam WIB (19/10/2025). (ANTARA/HO-PBSI)

Jakarta (ANTARA) – Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri mengaku tak puas dengan permainannya dalam final turnamen bulu tangkis Denmark Open 2025.

Pada final yang di Jysnke Arena, Odesse, Minggu malam WIB, Fajar/Fikri menyerah 18-21, 21-15, 19-21, kepada ganda Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi yang bermain solid.

“Hari ini, pertandingan berjalan ramai tapi kayak dari kami tidak puas dengan permainan kami karena kami banyak melakukan kesalahan yang tidak perlu,” ungkap Fajar dalam keterangan PBSI pada Senin.

“Kami tetap bersyukur dengan hasil ini dan akan kami jadikan pelajaran buat kedepannya,” imbuhnya.

Senada dengan Fajar, Fikri mengatakan pada gim pertama kesulitan karena penampilan sangat solid ditunjukkan oleh Kobayashi.

Baca juga: Jojo naik podium tertinggi Denmark Open 2025

Namun setelah keluar dari tekanan, Fikri mengaku kurang bisa memanfaatkan momentum tersebut dengan malah kerap melakukan sejumlah kesalahan yang menguntungkan lawan.

“Sebenarnya kita sudah bisa keluar dari tekanan tadi tapi di beberapa bola mudah kita malah melakukan kesalahan sendiri,” ujar Fikri.

Fajar berjanji akan meningkatkan fokus terutama ketika memasuki reli panjang dengan intensitas permainan cepat seperti dalam laga final.

“Fokusnya harus benar-benar dijaga,” ujar pebulu tangkis yang menjadi unggulan ketujuh dalam turnamen ini.

Kegagalan Fajar/Fikri dalam turnamen BWF Super 750 ini membuat Indonesia hanya mendapatkan satu gelar dari tunggal putra Jonatan Christie yang mengalahkan peringkat satu dunia Shi Yu Qi pada final.

Baca juga: Fajar/Fikri runner-up Denmark Open 2025

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Berita Terkini, Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia | tempo.co

    Perspektif yang tajam dan ajek dari para ahli di banyak bidang. Edisi Pekan Ini Gegeran Pangan Gegeran Pangan Mengungkap yang tersembunyi dengan perspektif, argumen, dan data yang solid. Indikator 25…

    Apa Itu Rafflesia Hasseltii? Bunga Langka yang Ditemukan di Sumsel

    Jakarta – Rafflesia hasseltii kembali menjadi sorotan setelah ditemukan mekar di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel). Temuan ini menarik perhatian karena jenis tersebut termasuk bunga langka yang…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *