Dinkes Tapin pastikan dapur MBG penuhi standar kesehatan

Dinkes Tapin pastikan dapur MBG penuhi standar kesehatan

  • Senin, 20 Oktober 2025 13:55 WIB
  • waktu baca 2 menit
Dinkes Tapin pastikan dapur MBG penuhi standar kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan Tapin Noor Ifansyah saat diwawancarai oleh ANTARA terkait pemenuhan standar hygiene dan sanitasi bagi dapur MBG di Rantau, Kabupaten Tapin, Senin (20/10/2025). ANTARA/Muhammad Rastaferian Pasya

Rantau, Kalsel (ANTARA) – Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan memastikan seluruh dapur pelaksana Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memenuhi standar higienitas dan sanitasi sebelum beroperasi penuh.

Kepala Dinas Kesehatan Tapin Noor Ifansyah mengatakan telah menerima arahan dari Kementerian Kesehatan untuk segera menerbitkan Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) bagi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjalankan program MBG.

“Setiap SPPG wajib memiliki sertifikat layak higiene dan sanitasi. Ini penting untuk menjamin makanan yang disajikan benar-benar aman dan sehat bagi masyarakat,” ujarnya di Rantau, Kabupaten Tapin, Senin.

Ia menjelaskan, saat ini terdapat empat dapur SPPG di Tapin yang beroperasi, masing-masing dua lokasi di Kecamatan Tapin Utara, satu di Tapin Selatan, dan satu di Lokpaikat. Tiga dapur telah memenuhi standar higiene dan sanitasi, sedangkan satu lainnya masih dalam proses penyempurnaan.

“Yang satu masih ada kekurangan, nanti setelah dilengkapi akan kami verifikasi ulang untuk penerbitan SLHS-nya,” ucap Ifansyah.

Baca juga: Cegah keracunan MBG, Pemkot Bontang perketat pengawasan izin SLHS

Selain sertifikasi, kata dia, minimal 50 persen tenaga kerja di dapur SPPG diwajibkan mengikuti pelatihan keamanan pangan.

Ia menambahkan, pelatihan itu dapat diakses secara daring melalui Badan Gizi Nasional dan Kementerian Kesehatan, atau dilakukan secara luring di daerah.

“Kalau satu dapur ada 50 pekerja, maka sedikitnya 25 orang harus sudah terpapar pelatihan keamanan pangan,” ungkapnya.

Ifansyah menyebutkan, Dinkes Tapin juga berencana mengalokasikan anggaran khusus untuk pelatihan keamanan pangan bagi dapur MBG pada tahun mendatang.

“Selama ini penyuluhan masih menyasar usaha katering umum, ke depan kami libatkan dapur MBG agar kompetensinya setara,” tambahnya.

Melalui pelatihan keamanan pangan bagi dapur, ia berharap dapat mencegah potensi kasus keracunan makanan serta memastikan makanan bergizi yang disajikan benar-benar aman dikonsumsi masyarakat.

Baca juga: BGN hapus 1.414 usulan SPPG tak berprogres
Baca juga: BGN bimbing 30 ribu penjamah pangan tingkatkan kualitas layanan MBG

Pewarta: Imam Hanafi/Rasta
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Berita Terkini, Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia | tempo.co

    Perspektif yang tajam dan ajek dari para ahli di banyak bidang. Edisi Pekan Ini Gegeran Pangan Gegeran Pangan Mengungkap yang tersembunyi dengan perspektif, argumen, dan data yang solid. Indikator 25…

    Apa Itu Rafflesia Hasseltii? Bunga Langka yang Ditemukan di Sumsel

    Jakarta – Rafflesia hasseltii kembali menjadi sorotan setelah ditemukan mekar di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel). Temuan ini menarik perhatian karena jenis tersebut termasuk bunga langka yang…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *