Bupati tantang pelaku usaha ciptakan desain & kreasi batik di BBF 2025

Bupati tantang pelaku usaha ciptakan desain & kreasi batik di BBF 2025

  • Sabtu, 18 Oktober 2025 04:55 WIB
  • waktu baca 2 menit
Bupati tantang pelaku usaha ciptakan desain & kreasi batik di BBF 2025
Pembukaan Banyuwangi Batik Festival 2025 di Lorong Bambu Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan Banyuwangi, Jawa Timur. Jumat (17/10/2025) ANTARA/HO-Pemkab Banyuwangi

Kegiatan ini bagian dari upaya pemberdayaan kepada para pelaku industri batik, kami tantang mereka untuk menciptakan desain busana batik dan mengkreasikannya

Banyuwangi (ANTARA) – Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Ipuk Fiestiandani menyebut agenda Banyuwangi Batik Festival (BBF) yang rutin digelar tiap tahun menjadi wadah pengembangan pelaku usaha batik, mulai dari perajin batik dan penjual batik hingga perancang fesyen di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.

Banyuwangi Festival Batik 2025 dibuka dengan Fesyen Lorong Bambu, peragaan busana batik kasual yang ditampilkan di area Lorong Bambu Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, pada Jumat.

“Kegiatan ini bagian dari upaya pemberdayaan kepada para pelaku industri batik, kami tantang mereka untuk menciptakan desain busana batik dan mengkreasikannya. Banyuwangi sejatinya kaya dengan motif batik kuno. BBF adalah cara untuk melestarikan batik kami,” kata Bupati Ipuk.

Pemkab Banyuwangi rutin menggelar festival tersebut, kata dia, sebagai upaya mengenalkan khazanah batik khas Banyuwangi.

Baca juga: Batik Gajah Oling tercatat Ekspresi Budaya Tradisional asli Banyuwangi

“Banyuwangi Batik Festival tahun ini pelaksanannya berkolaborasi dengan kegiatan Bulan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember,” kata Bupati Ipuk.

Ketua Asosiasi Batik Sekar Jagad Banyuwangi Fitria mengemukakan pada tahun ini BBF mengangkat motif Wader Kesit (Wader merupakan ikan air tawar yang banyak ditemui di sungai-sungai di Banyuwangi).

“Wader Kesit ini menggambarkan karakter masyarakat Banyuwangi yang gesit (kesit), lincah, serta mampu beradaptasi dimanapun, seperti halnya ikan wader,” katanya.

Baca juga: BBF merupakan komitmen Pemkab Banyuwangi dorong ekosistem batik lokal

Pada pembukaan BBF 2025 puluhan anak dari usia empat tahun hingga pelajar SMA menampilkan busana-busana batik bergaya sporty dengan motif Wader Kesit.

Mereka tampak percaya diri membawakan busana batik bak peragawati profesional dan busana yang dikenakan ada yang merupakan desain dari perancang lokal hingga desain orang tua mereka.

Sejak 2013 beragam motif kuno batik Banyuwangi telah diangkat pada ajang BBF, mulai dari Gajah Oling, Kangkung Setingkes, Kopi Pecah, Blarak Sempal, Sekar Jagad Blambangan, Cacing Sembrug, dan lainnya.

Baca juga: Puteri Indonesia jadi bintang tamu Banyuwangi Batik Festival

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Berita Terkini, Berita Hari Ini Indonesia dan Dunia | tempo.co

    Perspektif yang tajam dan ajek dari para ahli di banyak bidang. Edisi Pekan Ini Gegeran Pangan Gegeran Pangan Mengungkap yang tersembunyi dengan perspektif, argumen, dan data yang solid. Indikator 25…

    Apa Itu Rafflesia Hasseltii? Bunga Langka yang Ditemukan di Sumsel

    Jakarta – Rafflesia hasseltii kembali menjadi sorotan setelah ditemukan mekar di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel). Temuan ini menarik perhatian karena jenis tersebut termasuk bunga langka yang…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *