Jakarta (ANTARA) – Roti merupakan salah satu makanan yang banyak disukai, seperti untuk makanan sarapan yang praktis dan camilan yang bikin kenyang.

Namun, bagi sebagian orang yang memiliki alergi atau sensitivitas terhadap gluten dan susu sapi, konsumsi roti menjadi salah satu hal yang dihindari.

Pada dasarnya, kandungan gluten dan susu sapi dalam roti memiliki manfaat bagi kesehatan.

Gluten merupakan protein yang berasal dari gandum, jelai atau barley dan kemudian menjadi bahan untuk membentuk tekstur kekenyalan roti.

Sementara susu sapi kaya akan kalsium, vitamin D, dan protein yang membantu menjaga kekuatan tulang serta fungsi tubuh lainnya.

Kendati demikian, kedua bahan ini justru dapat menjadi pemicu reaksi negatif untuk penderita alergi, seperti gangguan pencernaan, nyeri perut, atau berbagai masalah kulit.

Sebagai pilihan alternatif, roti tetap bisa dikonsumsi namun dibuat dengan kandungan yang bebas gluten dan susu sapi.

Tidak hanya yang memiliki alergi, roti bebas gluten dan susu sapi juga mulai banyak dikonsumsi sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Sebelum membeli atau mengonsumsi produk roti yang mencantumkan klaim “gluten-free” dan “dairy-free”, berikut ciri-ciri roti yang perlu dipahami dan sesuai standar tersebut.

Baca juga: Resep roti tawar rasa kopi ala Roti O, cocok untuk sarapan dan ngopi

Ciri-ciri roti bebas gluten dan susu sapi

1. Tidak mengandung gandum atau bahan berprotein gluten

Roti bebas gluten tidak dibuat dari gandum, jelai (barley), atau rye. Roti akan dibuat menggunakan tepung alternatif seperti tepung beras, tepung jagung, tepung kentang, tepung singkong, atau tepung almond. Tepung-tepung ini lebih aman bagi penderita alergi dan tidak memicu reaksi imun.

2. Tekstur lebih padat dan kurang kenyal

Karena tidak mengandung gluten yang berfungsi memberikan elastisitas pada adonan, roti bebas gluten akan memiliki tekstur lebih padat dan kurang kenyal dibanding roti biasa.

Biasanya untuk memperbaiki struktur dan kekenyalannya, produsen menambahkan bahan alami seperti xanthan gum atau psyllium husk sebagai pengganti gluten.

3. Ukuran lebih kecil dan warna kurang merata

Roti bebas gluten sering kali berukuran lebih kecil dengan warna yang tidak seragam. Hal ini disebabkan oleh kemampuan adonan bebas gluten yang lebih rendah dalam menahan gas karbon dioksida selama proses fermentasi.

Beberapa produsen biasa mengatasinya dengan menambahkan tepung pre-gelatinized atau bahan alami lain untuk meningkatkan volume dan tekstur adonan.

Baca juga: Kisah pewaris roti naan kuqa di Xinjiang China

4. Pori-pori roti lebih rapat

Tidak adanya gluten menyebabkan roti bebas gluten memiliki pori-pori yang lebih kecil, seragam, dan tidak banyak.

Struktur ini menjadi salah satu ciri khas roti sehat bebas gluten, yang secara visual tampak lebih padat dan tidak terlalu mengembang seperti roti gandum biasa.

5. Tidak mengandung susu sapi dan turunannya

Roti bebas susu sapi dibuat tanpa menggunakan susu, mentega, keju, atau whey. Sebagai pengganti lemak dan protein hewani, biasanya digunakan minyak nabati seperti minyak kelapa, minyak zaitun, atau sumber protein nabati. Hal ini untuk menjaga kelembutan dan cita rasa roti tetap enak meski tanpa bahan susu.

Baca juga: Roti sapi halal viral di Xinjiang kini hadir di Indonesia

Baca juga: Inovasi roti isi rasa martabak manis jadi pilihan bekal sehari-hari

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.