
Amran ungkap arahan Presiden percepat swasembada dan sejahterakan petani
- Selasa, 14 Oktober 2025 01:41 WIB
- waktu baca 3 menit

Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Pangan Nasional sekaligus Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan arahan Presiden Prabowo Subianto agar percepatan swasembada pangan dilakukan seiring peningkatan kesejahteraan petani melalui kebijakan yang menguntungkan dan berkeadilan.
“(Tugas khusus dari Presiden Prabowo) swasembada (pangan) secepat-cepatnya, menguntungkan petani, konsumen tersenyum,” kata Amran usai serah terima jabatan sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) dari Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Senin.
Dia menegaskan target swasembada, khususnya komoditas beras, yang pada awalnya dibidik dapat tercapai dalam waktu empat tahun, namun dipercepat menjadi hanya satu tahun oleh Presiden Prabowo.
“Doakan mudah-mudahan tidak ada halangan tiga sampai tiga bulan ke depan. Mimpi kita, target Bapak Presiden empat tahun swasembada, itu kita capai dalam waktu satu tahun dan itu adalah lompatan besar yang kita buat bersama,” ujar Amran.
Menurut ia, percepatan itu merupakan sebuah lompatan besar yang bisa tercapai berkat sinergi lintas sektor, mulai dari Kementerian Pertanian, TNI/Polri, Kejaksaan, Perum Bulog, hingga Bapanas.
“Bukan saja Kementerian Pertanian, tapi semua anak bangsa yang ikut berpartisipasi. TNI, Polri, Kejaksaan, Bulog, Badan Pangan (Bapanas), semua,” jelasnya.
Baca juga: Prabowo dukung swasembada pangan, distribusi pupuk kian sederhana
Amran menyatakan dirinya juga harus melakukan stabilitas harga bahan pangan pokok strategis, terutama pangan yang disubsidi oleh pemerintah senilai Rp150 triliun, termasuk beras demi menjaga stabilitas pasokan serta keterjangkauan masyarakat.
Ia menegaskan pemantauan harga pangan harus dilakukan secara real time atau seketika setiap hari agar setiap fluktuasi harga di pasar dapat segera diantisipasi melalui intervensi kebijakan yang tepat.
Amran menambahkan intervensi pemerintah menjadi keharusan untuk menjaga keseimbangan harga, dengan memastikan petani terlindungi melalui penetapan harga pembelian pemerintah (HPP) dan konsumen dilindungi lewat harga eceran tertinggi (HET).
Amran menyatakan nantinya Bapanas fokus memperkuat komoditas pangan strategis seperti beras, jagung, dan gula putih, dengan melakukan pembenahan menyeluruh dari hulu hingga hilir agar pasokan dan harga tetap terkendali.
Baca juga: Prabowo: Saya tidak akan tenang sebelum Indonesia swasembada pangan
Selain pangan pokok, sektor perkebunan dan hortikultura juga menjadi prioritas melalui program hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah, seperti pengolahan sawit menjadi minyak goreng yang mendukung stabilitas pasokan dalam negeri.
Selain itu, sebagai produsen terbesar dunia, Indonesia juga sedang mengembangkan biofuel berbasis crude palm oil (CPO), seperti B40 dan B50.
“Kita insyaallah tahun depan pada 2026, B50. Sekarang B40,” kata Amran.
Biodiesel B40 merupakan bahan bakar campuran solar sebanyak 60 persen dan bahan bakar nabati dari minyak kelapa sawit sebanyak 40 persen.
Baca juga: Ekonom sebut Presiden sangat menekankan pentingnya swasembada pangan
Baca juga: Laporan dari Mentan, Prabowo sebut RI tak lagi impor jagung pada 2026
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Indonesia vs Arab Saudi: jadwal, harga, dan cara pembelian tiket
- 25 Oktober 2024
Ketentuan pembatalan dan refund tiket kereta api
- 19 September 2024
Daftar harga bensin Vivo terbaru November 2024
- 2 November 2024
Lirik lagu “Halo Halo Bandung” karya Ismail Marzuki
- 1 Agustus 2024
Cara praktis salin kontak WhatsApp via kode QR
- 3 Juli 2024
Apakah main saham haram dalam Islam?
- 8 Agustus 2024
Daftar 10 motor listrik Honda beserta harganya
- 11 September 2024