
Yogyakarta Komik Weeks 2025 jadi ajang regenerasi seniman komik di DIY
- Senin, 13 Oktober 2025 23:54 WIB
- waktu baca 2 menit

Yogyakarta (ANTARA) – Pameran Yogyakarta Komik Weeks (YKW) 2025 yang digelar di Gedung Saraswati, Museum Sonobudoyo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 10-19 Oktober 2025 menjadi ajang regenerasi seniman komik di provinsi ini.
Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Dian Lakshmi Pratiwi dalam keterangannya di Yogyakarta, Senin, menyebut seluruh rangkaian YKW 2025 bukan sekadar kompetisi pembuatan karya komik, melainkan upaya membangun manajemen talenta dan regenerasi seniman muda.
“Kita sebenarnya ingin mengembangkan tujuan akhir kita, punya manajemen talenta dan punya regenerasi serta mencoba menyiapkan SDM-SDM seniman komik,” ujarnya.
Yogyakarta Komik Weeks, lanjut Dian, tidak sekadar menilai kemampuan menggambar peserta. Lebih dari itu, lomba komik Kukuruyug berperan penting dalam menjaring anak-anak potensial yang dapat dibina menjadi komikus profesional.
“Kami sudah punya data regenerasi anak-anak potensial yang bisa menjadi komikus-komikus yang unggul bahkan mungkin menjadi maestro ke depannya,” ujar Dian.
Ia juga mengapresiasi peran berbagai komunitas seni yang terlibat aktif dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.
“Komunitas-komunitas seni budaya Yogyakarta itu organik. Ekosistem seninya luar biasa, komitmen, idealisme, dan kreativitasnya juga lebih kuat,” kata dia.
Baca juga: Perpusnas: 25 seri komik Diponegoro tingkatkan literasi sejarah anak
Tahun ini, YKW mengusung tema “Efisiensi Literasi” yang menyoroti peran komik sebagai medium penyampaian pesan secara ringkas, efektif, dan bermakna melalui kekuatan visual.
Kurator pameran Terra Bajraghosa menambahkan bahwa efisiensi dalam konteks tema tahun ini bukan berarti penyederhanaan makna, melainkan ketepatan dalam menyampaikan pesan melalui perpaduan teks dan gambar.
“Efisiensi bukan berarti menyederhanakan makna, melainkan bagaimana kita bisa menyampaikan pesan dengan lebih efektif,” ujarnya.
Menurut Terra, kombinasi teks dan visual menjembatani batas antara bahasa dan persepsi, memungkinkan pembaca memahami gagasan kompleks dengan cepat.
Struktur naratif visual dalam komik menghadirkan keseimbangan antara bentuk estetika dan kekuatan komunikasi.
Selain pameran utama, YKW 2025 juga menampilkan 30 karya terbaik dari Lomba Komik Kukuruyug #11, ajang tahunan bagi pelajar SMA/SMK se-DIY.
Pameran turut menghadirkan karya undangan dari mancanegara, seperti Wang Pixin (Singapura), serta Megan Kelso, Nate McDonough, Anders Nilsen, dan Rahel Suesskind (Amerika Serikat).
YKW 2025 juga menampilkan karya kolaboratif Laras Putri dan Jimi Multhazam yang memadukan narasi komik dengan musik, menghadirkan pengalaman membaca yang imersif melalui perpaduan gambar dan alunan lagu.
Baca juga: Si Juki x Black Jack hadirkan kolaborasi komik “Operasi di Kyokarta”
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Benarkah Meta AI di WhatsApp bisa menghasilkan uang?
- 27 Desember 2024
Panduan lengkap tata Cara Shalat Jenazah: Niat dan Doa
- 8 Februari 2025
Cek pajak kendaraan online di Jakarta
- 20 Agustus 2024
Cara praktis non-aktifkan akun Instagram
- 3 Juli 2024
4 alasan foto profil WA orang lain tidak terlihat
- 25 Juli 2024