BTNK sosialisasi penerapan sistem kuota wisatawan masuk TNK

BTNK sosialisasi penerapan sistem kuota wisatawan masuk TNK

  • Selasa, 7 Oktober 2025 00:52 WIB
  • waktu baca 3 menit
BTNK sosialisasi penerapan sistem kuota wisatawan masuk TNK
Suasana pengaturan kunjungan ke Taman Nasional Komodo melalui penerapan sistem kuota kunjungan wisatawan kepada para pelaku wisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). (ANTARA/Gecio Viana)

Labuan Bajo (ANTARA) – Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) mensosialisasikan pengaturan kunjungan ke Taman Nasional Komodo melalui penerapan sistem kuota kunjungan wisatawan kepada para pelaku wisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Ini membutuhkan dukungan dan kerja sama semua pihak,” kata Kepala BTNK Hendrikus Rani Siga di Labuan Bajo, Senin.

Ia menambahkan, sosialisasi yang dilakukan merupakan tindak lanjut diskusi konsultasi publik terkait rencana penerapan kuota kunjungan wisatawan ke TNK yang dilakukan secara bertahap pada bulan Mei-Agustus 2025 bersama asosiasi pariwisata di Labuan Bajo.

“Kita diperhadapkan pada pilihan mau menyelamatkan sumber daya alam dan juga meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pengunjung atau kita mau banyak pengunjung ke taman nasional,” ujarnya.

Sistem kuota wisatawan masuk TNK merupakan respon atas banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Pulau Padar yang beresiko melampaui daya dukung daya tampung (DDDT) kawasan tersebut.

Kepala BTNK Hendrikus Rani Siga (ANTARA/Gecio Viana)

“Kemarin viral lagi terkait dengan 'pasar' di Pulau Padar, pasarnya sudah pindah lagi ke Pulau Padar, saya kira ini menjadi atensi pak menteri, pak dirjen dan terhadap hal ini dan kami diinstruksikan segera menerapkan sistem kuota di Taman Nasional Komodo,” katanya.

Namun demikian, lanjut dia, penerapan sistem kuota wisatawan ke TNK akan dilakukan secara bertahap dan memerlukan kerja sama seluruh pihak di daerah itu.

“Pasti akan ada forum-forum lagi untuk meminta masukan, pertimbangan atau evaluasi kritikan dan akan kita lakukan seperti ini juga dan terbuka, tidak ada yang harus disembunyikan, terbuka sehingga publik bisa mengetahui rencana-rencana kita ke depan,” katanya.

Sementara itu, Koordinator Urusan Kerjasama Humas dan Pelayanan BTNK Maria Rosdalima Panggur mengatakan sistem kuota wisatawan ke TNK saat ini masih dalam proses sosialisasi dan pada bulan Januari-Maret 2025 akan dilakukan uji coba hingga diimplementasikan pada April 2026 mendatang.

Baca juga: BTNK: Kunjungan wisatawan periode Januari-Mei 2025 capai 122.534 orang

“Kami mengatur kunjungan ini ke seluruh kawasan, dengan aplikasi SiOra kami batasi kunjungan maksimal 1.000 orang per hari, karena itu sesuai dengan kajian daya dukung daya tampung kawasan kita di tahun 2018 dan beberapa kajian yang lainnya,” katanya.

Data kunjungan wisatawan ke TNK dari tahun ke tahun terus meningkat sejak pandemi Covid-19 melanda wilayah itu pada tahun 2021. Tercatat kunjungan wisatawan pada tahun 2024 mencapai 340 ribu orang dan jumlah ini sudah mendekati kapasitas atau DDDT berdasarkan WWF-Indonesia bersama BTNK tahun 2018 bahwa maksimum DDDT hanya bisa menerima 350.439 kunjungan wisatawan per tahun.

“Kami mulai intervensi di tahun ini, supaya bisa mengatur kunjungan ini agar tidak melebihi kapasitas daya dukung daya tampung TNK,” ujarnya.

Lebih lanjut melihat fakta dan data, lanjut dia, diketahui jumlah kunjungan wisatawan ternyata terpusat pada destinasi Pulau Padar sebagai destinasi wisata favorit. Pada bulan Juli 2025 destinasi itu menerima 32.897 kunjungan namun hanya ramai pada hari-hari tertentu.

“Kita lihat datanya kalau di peak season itu sebagian besar kunjungan banyak ke Pulau Padar dan cuma di hari-hari tertentu, jadi kita mau intervensi di situ sehingga kunjungan itu merata di semua hari sepanjang tahun,” katanya.

Nantinya, kata dia, kunjungan ke Pulau Padar akan dilakukan dalam tiga sesi waktu melalui aplikasi SiOra yakni sesi pertama pukul 05.00 WITA hingga pukul 08.00 WITA, sesi kedua pukul 08.00 WITA hingga pukul 11.00 WITA dan sesi ketiga pukul pukul 15.00 WITA hingga pukul 18.00 WITA.

“Alokasinya kuota itu 300-330 orang per sesi,” katanya.

Baca juga: Balai TNK sebut populasi satwa Komodo relatif stabil

Pewarta: Gecio Viana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Bangka Tengah bagikan menu MBG bagi 2.717 pelajar

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Bangka Tengah bagikan menu MBG bagi 2.717 pelajar Senin, 13 Oktober 2025 20:57 WIB waktu baca 2 menit…

    Program CKG layani 159 ribu warga Kendari per 11 Oktober 2025

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Program CKG layani 159 ribu warga Kendari per 11 Oktober 2025 Senin, 13 Oktober 2025 20:56 WIB waktu…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *