
Telaah
Hari Komedi Nasional: humor yang tak pernah main-main
- Oleh Sri Haryati
- Jumat, 26 September 2025 15:05 WIB
- waktu baca 4 menit

Jakarta (ANTARA) – Tertawa adalah hal paling serius yang perlu kita lakukan hari-hari ini. Di tengah deru politik yang makin bising, situasi ekonomi yang bikin pusing, tertawa itu penting.
Indonesia termasuk bangsa yang paling ceria di dunia jika dilihat dari intensitas tersenyumnya. Ini serius. Survei Global Emotions Report 2025 membuktikan hal itu. Sekitar 90 persen responden asal Indonesia menyatakan mereka tersenyum atau tertawa pada hari sebelum survei dilakukan.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon, beberapa waktu lalu mengumumkan bahwa Pemerintah telah menetapkan tanggal 27 September sebagai Hari Komedi Nasional. Tanggal tersebut bertepatan dengan hari lahir Bing Slamet, sosok pelawak, penyanyi, aktor, sekaligus ikon budaya. Penetapan Hari Komedi Nasional merupakan bentuk penghargaan terhadap sang maestro.
Lebih jauh lagi, Hari Komedi Nasional diharapkan juga menjadi upaya untuk melestarikan budaya Indonesia. Banyak jenis budaya tradisional Indonesia yang memiliki karakter komedi, seperti Lenong dari Betawi, ketoprak humor –versi lucu dari seni ketoprak— dari Jawa Tengah, serta Ludruk dari Jawa Timur.
Lelucon yang disampaikan dalam seni tradisional tersebut bukan hanya menghibur, namun seringkali juga diselipi petuah dan kritikan kepada penguasa.
Komedi bukan receh
Sejatinya, komedi adalah jalan paling aman untuk bicara serius. Komedi seringkali hadir, bukan sekadar sebagai hiburan. Ia menjadi cermin, bahkan senjata, untuk menyindir kekuasaan dan memperlihatkan absurditas sosial. Komedi adalah alat kritik sosial yang lebih tajam dari editorial surat kabar dan tidak membuat dahi berkerut.
Kritik yang disampaikan lewat komedi seringkali juga lebih mengena. Jika kritik langsung kerap ditolak, dianggap menyerang, bahkan bisa berujung gugatan hukum dengan alasan pencemaran nama baik, kritik yang dibungkus tawa terasa lebih ringan, meski isinya sama pedas.
Simak saja beberapa aksi komedian tunggal (stand-up comedy). Dalam salah satu penampilannya, seorang komedian yang dikenal sering me-roasting pejabat mengatakan: “Pak, Bapak tuh kayak sinyal Wi-Fi di kantor pemerintah. Ada, tapi nggak nyambung.”
Lelucon yang disambut tawa riuh penonton maupun si pejabat itu sendiri, bukan sekadar olok-olok, tapi kritik pada pejabat yang dianggap kurang responsif.
Meskipun demikian, bukannya menghindar, beberapa politisi, kini, bahkan mulai sadar bahwa menjadi bahan roasting bisa menaikkan citra mereka, asal mereka bisa menanggapi dengan santai. Tentu saja, mereka juga harus memberikan respons positif dalam bentuk aksi nyata.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon pun mengakui bahwa seni komedi dapat menjadi sebuah wadah yang netral bagi semua pihak untuk menyampaikan kritik pada pemerintah. Tentunya dengan catatan, harus disampaikan menggunakan bahasa yang baik, sopan dan tidak menyinggung pihak lain.
Kritik yang menggunakan seni komedi dapat disampaikan dalam bentuk satir maupun konten hiburan.
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler, guru akan dapat MBG hingga penetapan Hari Komedi Nasional
- 12 September 2025
Simak kembali warta tentang film “Sore”, Hari Komedi Nasional
- 12 September 2025
Menbud tetapkan 27 September jadi Hari Komedi Nasional
- 11 September 2025
Kemarin, BinguoEV hatckback retro hingga wacana Hari Komedi Nasional
- 10 Desember 2024
Menbud Fadli Zon angkat kembali wacana Hari Komedi Nasional
- 9 Desember 2024
Hari ini, Youtube FanFest hingga pameran untuk ibu, bayi dan anak
- 29 November 2019
Rekomendasi lain
Daftar pejabat eselon 1 Kementerian Pertanian
- 21 September 2024
Doa setelah Adzan dan iqomah dalam Arab dan latin
- 17 Juli 2024
Cara daftar bansos PKH secara online jelang akhir tahun 2024
- 17 Desember 2024
Mengenal aplikasi cek bansos dan cara aktivasinya
- 24 Juli 2024
Jangan anggap sepele, berikut ini cara cegah bullying
- 20 Agustus 2024
Baju adat Riau: mengenal jenis, sejarah beserta filosofinya
- 28 Agustus 2024
Cara menyadap WhatsApp tanpa unduh aplikasi
- 2 Juli 2024