
Rupiah menguat seiring data inflasi AS lebih rendah dari ekspektasi
- Kamis, 11 September 2025 10:14 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi data inflasi Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari ekspektasi pasar.
“Rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan menguat kisaran Rp16.400-Rp16.500 dipengaruhi oleh faktor global melemahnya index dollar sehubungan dengan data inflasi dr sisi produsen yang lebih rendah dari ekspektasi pasar,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Mengutip Xinhua, Producer Price Index (PPI) AS menurun 0,1 persen pada bulan Agustus 2025, jauh di bawah perkiraan yakni kenaikan 0,3 persen.
Untuk PPI Inti, juga menurun 0,1 persen, di bawah dugaan yakni peningkatan 0,3 persen.
Capaian tersebut dinilai meningkatkan ekspektasi penurunan bunga acuan The Fed.
“Inflasi sisi produsen AS yang rendah mengindikasikan bahwa kebijakan tarif Trump tidak berdampak terhadap harga-harga penjualan barang & jasa AS disebabkan tingkat kompetisi sangat ketat, sehingga produsen tidak berani menaikkan harga, mengurangi margin keuntungan, dan meningkatkan efiesiensi dengan teknologi,” ucap dia.
Dalam jangka menengah dan panjang, kurs rupiah disebut akan mengikuti fundamental, yang berarti dapat menguat lebih dari 10 persen
“Dengan dolar AS yang sudah melemah 10 persen sejak level terkuatnya karena isu tarif, seharusnya dalam jangka menengah-panjang rupiah setidaknya menguat lebih dari 10 persen kembali level Rp15 ribuan,” kata Rully.
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Kamis di Jakarta menguat sebesar 19 poin atau 0,12 persen menjadi Rp16.451 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.470 per dolar AS.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
IHSG ditutup melemah di tengah pasar cermati data inflasi AS
- 29 Agustus 2025
IHSG ditutup menguatdi tengah “wait and see” data inflasi AS
- 28 Agustus 2025
Analis sebut investor kripto “wait and see” data inflasi AS
- 26 Agustus 2025
Rupiah menguat seiring data inflasi AS di bawah ekspektasi pasar
- 13 Agustus 2025
Rekomendasi lain
Daftar ponsel yang tidak bisa pakai WhatsApp mulai tahun 2025
- 26 Desember 2024
Lirik lagu Batak “Mardua Holong” dan maknanya
- 15 Agustus 2024
Cara mengaktifkan M-Banking BCA yang terblokir tanpa harus ke Bank
- 19 Februari 2025
Alasan laki-laki tidak boleh pakai perhiasan emas dalam Islam
- 24 Februari 2025
Apa itu DWP? Festival musik elektronik yang tengah jadi sorotan
- 25 Desember 2024
Lirik lagu “Terbang Bersamaku” oleh Kangen Band dan penjelasannya
- 5 September 2024
Mengenal struktur organisasi Badan Gizi Nasional
- 20 Agustus 2024