
Mentan Amran dorong hilirisasi pertanian lewat kolaborasi kampus
- Minggu, 7 September 2025 13:28 WIB
- waktu baca 2 menit

Ke depan, kami ingin setiap peovinsi memiliki satu klaster. Misalnya, di Jawa Barat bisa ada dua klaster, IPB bersama Unpad
Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong hilirisasi pertanian melalui kolaborasi erat dengan perguruan tinggi guna memperkuat riset, inovasi dan pengembangan produk bernilai tambah demi kesejahteraan petani Indonesia.
“Pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendorong hilirisasi produk pertanian,” kata Mentan seusai menghadiri Sarasehan Nasional Dies Natalis Ke-85 Fakultas Pertanian (Faperta) IPB dan Ikatan Alumni Faperta (IKA Faperta) IPB di Bogor, Jawa Barat, sebagaimana keterangan di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, kolaborasi pemerintah dengan kampus pertanian khususnya Institut Pertanian Bogor (IPB) telah membuktikan kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Wakil Rektor, Dekan, dan seluruh civitas akademika IPB. Kolaborasi ini luar biasa. IPB adalah kampus pertanian tertua dan memiliki kontribusi monumental, salah satunya merilis varietas padi IPB 3S sepuluh tahun lalu. Itu pencapaian besar yang memberi manfaat langsung bagi petani,” ujar Amran.
Amran menjelaskan arah pembangunan pertanian kini mulai bergeser ke sektor perkebunan, seperti kopi, kakao dan kelapa dalam. Untuk itu, ia mendorong perguruan tinggi agar membangun klaster hilirisasi sesuai potensi daerah masing-masing.
“Ke depan, kami ingin setiap provinsi memiliki satu klaster. Misalnya, di Jawa Barat bisa ada dua klaster, IPB bersama Unpad. Putra-putri terbaik kampus kita libatkan. Kami sudah menandatangani MoU dengan Menteri Ristekdikti, tinggal menindaklanjuti dengan program nyata,” jelas Amran.
Ia menambahkan dukungan pemerintah sangat besar untuk program ini. Presiden telah menyiapkan anggaran Rp9,9 triliun, dengan target distribusi bibit perkebunan kepada petani di lahan seluas 800 ribu hektare.
“Semua bibit akan diberikan langsung kepada petani Indonesia agar manfaatnya benar-benar dirasakan,” tegasnya.
Senada dengan itu, Dekan Fakultas Pertanian IPB Suryo Wiyono menekankan pentingnya hilirisasi dalam pengembangan produk pertanian.
Menurutnya, jika pertanian hanya berhenti di hulu, nilai tambah bagi petani akan sangat terbatas.
“Hilirisasi itu penting. Kalau hanya dipotong di hulunya saja, pertanian tidak akan berkembang dan manfaatnya untuk petani berkurang. Karena itu perlu integrasi hulu-hilir, termasuk pengembangan kawasan sebagai basis produksi dan distribusi,” kata Suryo.
Baca juga: Mentan ajak IPB sinergi hadapi mafia pangan demi lindungi petani
Baca juga: Mentan pastikan Indonesia tidak impor beras hingga akhir tahun
Baca juga: Mentan pastikan beras SPHP banjiri pasar tradisional dan ritel modern
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Mentan: Produksi beras nasional surplus 3,7 juta ton di Oktober
- 5 September 2025
Kementan tingkatkan mutu layanan demi kemajuan pertanian Indonesia
- 5 September 2025
Mentan tegaskan bangun ekosistem pangan sehat dari hulu hingga hilir
- 4 September 2025
Anggaran Kementan di 2026 jadi Rp40 triliun untuk swasembada pangan
- 3 September 2025
Mentan pastikan produksi beras aman untuk pasok kebutuhan nasional
- 3 September 2025
Rekomendasi lain
5 cara cek IMEI iPhone
- 8 Agustus 2024
Lirik lagu “Gugur Bunga”
- 6 Agustus 2024
Universitas dengan jurusan pendidikan terbaik di Indonesia 2025
- 5 Februari 2025
Deretan 5 kota di Indonesia dengan biaya hidup termahal
- 8 Oktober 2024
Apakah PPPK mendapatkan dana pensiun bulanan? Begini penjelasannya
- 18 Februari 2025
Terbaru, ini daftar tarif tol Trans Jawa 2024
- 15 Agustus 2024