Trump: AS berunding intens dengan Hamas untuk bebaskan sandera

Trump: AS berunding intens dengan Hamas untuk bebaskan sandera

  • Sabtu, 6 September 2025 12:29 WIB
  • waktu baca 2 menit
Trump: AS berunding intens dengan Hamas untuk bebaskan sandera
Arsip – Warga Israel berdemonstrasi menuntut gencatan senjata permanen di Gaza dan kesepakatan dengan Hamas untuk menjamin pembebasan para sandera, di Tel Aviv, 6 Juli 2025. (ANTARA/Xinhua/Jamal Awad/aa)

Washington (ANTARA) – Presiden AS Donald Trump pada Jumat mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang melakukan negosiasi intens dengan Hamas dan mendesak kelompok perlawanan Palestina itu untuk membebaskan semua sandera di Jalur Gaza.

“Jika kalian tidak membebaskan mereka semua (para sandera), itu akan menjadi situasi yang rumit. Akan menjadi buruk,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

“Saya pikir dari 20 orang itu, mungkin ada beberapa yang baru saja meninggal. Saya berharap itu salah,” kata dia. “Ada 20 orang, mungkin sedikit kurang, tetapi ada 20 orang yang ingin kami bebaskan. Kami juga menginginkan jenazah mereka.”

Sekitar 250 orang disandera Hamas di Gaza setelah kelompok itu melakukan serangan lintas batas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Israel memperkirakan hampir 50 orang disandera dan ditawan di Gaza, 20 di antaranya masih hidup.

Sementara itu, lebih dari 10.400 warga Palestina, yang ditahan di penjara-penjara Israel, menderita akibat penyiksaan, kelaparan, dan penelantaran medis yang menyebabkan banyak kematian, menurut laporan media serta kelompok hak asasi manusia Palestina dan Israel.

Pada 18 Agustus, Hamas menerima gencatan senjata dan pertukaran tawanan yang diusulkan Mesir dan Qatar. Israel belum menanggapi usulan itu, tetapi pemimpinnya, Benjamin Netanyahu, justru memerintahkan agar rencana mencaplok Kota Gaza dilanjutkan.

Israel telah membunuh hampir 64.000 warga Palestina di Jalur Gaza sejak Oktober 2023. Operasi militer rezim Zionis telah menghancurkan wilayah kantong Palestina itu, yang kini menghadapi bencana kelaparan.

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional atas perang yang dilancarkannya di wilayah tersebut.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Kepala Militer Israel desak Netanyahu terima 'proposal' demi sandera
Baca juga: Media: Netanyahu pertimbangkan opsi militer untuk bebaskan sandera

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Pelajaran demokrasi dari “Tuntutan 17+8”

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Telaah Pelajaran demokrasi dari “Tuntutan 17+8” Oleh Dr Eko Wahyuanto *) Sabtu, 6 September 2025 15:32 WIB waktu…

    Trump ancam tembak jatuh jet Venezuela, Maduro sebut akan melawan

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Trump ancam tembak jatuh jet Venezuela, Maduro sebut akan melawan Sabtu, 6 September 2025 15:28 WIB waktu baca…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *