Data Desa Presisi antarkan Sofyan Sjaf jadi guru besar IPB

Sosok

Data Desa Presisi antarkan Sofyan Sjaf jadi guru besar IPB

  • Oleh Indriani
  • Sabtu, 6 September 2025 12:30 WIB
  • waktu baca 5 menit
Data Desa Presisi antarkan Sofyan Sjaf jadi guru besar IPB
Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB Prof Sofyan Sjaf saat dikukuhkan menjadi Guru Besar bidang Sosiologi Pedesaan FEMA IPB, di Bogor, Sabtu (30/8/2025). ANTARA/HO-IPB.

Dalam dunia yang dipenuhi algoritma, kata Sofyan lagi, pembangunan hendaknya dimulai dari desa, yakni dari data yang dimiliki, dipahami, dan diperjuangkan oleh warga itu sendiri.

Jakarta (ANTARA) – Berawal dari pesan kedua orangtuanya untuk mengutamakan pendidikan, Sofyan Sjaf tumbuh menjadi anak yang memiliki cita-cita tinggi.

Anak ketiga dari empat bersaudara itu membuktikannya hingga kemudian dikukuhkan sebagai guru besar Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) atau IPB University pada Sabtu (30/8).

“Orang tua saya selalu berpesan kepada empat anaknya, salah satu jalan bisa bermartabat adalah melalui pendidikan bukan gelar atau jabatan. Akan tetapi berilmu dan bermanfaat bagi orang lain. Maka kejarlah pendidikan setinggi mungkin,” kenang Sofyan yang dikukuhkan sebagai guru besar pada usia 46 tahun itu.

Masa kecil dilalui Sofyan di Kendari, Sulawesi Tenggara, yang pada saat itu sedikit anak yang bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Meski melewati tantangan yang tak mudah di daerah asalnya, Sofyan membuktikan dengan kedisiplinan dan konsistensi setiap orang bisa meraih cita-cita yang diinginkannya.

Beruntung, ia memiliki orang tua yang mengajarkan kepemimpinan dan kedisiplinan pada anak-anaknya. Selain itu, kakak pertamanya, Prof Hasbullah Syaf yang saat ini Guru Besar Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas HaluOleo, juga menjadi sosok yang menginspirasinya.

“Apapun yang kakak saya lakukan, maka saya akan ikuti. Kalau kakak saya sarjana, maka saya juga harus sarjana bahkan harus melampauinya. Kalau saya Ketua OSIS saat SMA, saya juga harus jadi Ketua OSIS. Kakak saya menjadi inspirasi untuk menjadi lebih baik lagi bahkan kalau bisa harus melampauinya,” kenang Dekan FEMA IPB itu.

Selepas SMA di Kendari, ia melanjutkan pendidikan di IPB pada program studi Teknologi Hasil Ternak. Pendidikan pascasarjana magister dan doktoral juga di IPB dengan bidang keahlian sosial pedesaan.

Sebelum berkarier sebagai dosen, ia pernah menjadi wartawan dan bekerja di perusahaan swasta. Namun ia kemudian memutuskan untuk kembali ke kampus dan menjadi dosen.

“Bagi saya profesi yang merdeka itu ada dua yakni jadi politisi dan akademisi. Politisi merdeka karena dapat mengutarakan pendapat dan menentukan kebijakan, sementara akademisi cakupannya lebih luas dan suaranya didengar karena memiliki basis argumentasi ilmiah,” kata ayah dari Shaffan Amzari Sjaf tersebut.

Selama menjadi dosen yang fokus pada sosiologi pedesaan, ribuan desa di Tanah Air telah dijelajahinya. Dari kunjungan-kunjungan yang dilakukan, ia menyadari bahwa ada persoalan dalam pembangunan, terutama persoalan data yang menjadi landasan utama dalam perencanaan pembangunan.

Baca juga: Pembangunan desa berkelanjutan dan inklusif melalui Data Desa Presisi

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Sambut Maulid Nabi dengan Tradisi kuah beulangong kenduri di Aceh

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Sambut Maulid Nabi dengan Tradisi kuah beulangong kenduri di Aceh Sabtu, 6 September 2025 14:27 WIB Warga memasukan…

    China berencana larang pemasangan gagang pintu tersembunyi pada mobil

    Jakarta (ANTARA) – Otoritas China diwartakan merencanakan pelarangan pemasangan gagang pintu mobil yang tersembunyi di seluruh industri otomotif karena alasan keselamatan dan kekurangan fungsional. Menurut siaran CarNewsChina pada Jumat (5/9), fully retractable door handle…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *