Polres Kuansing hancurkan 55 unit rakit PETI di Sungai Kuantan

Polres Kuansing hancurkan 55 unit rakit PETI di Sungai Kuantan

  • Jumat, 5 September 2025 13:33 WIB
  • waktu baca 2 menit
Polres Kuansing hancurkan 55 unit rakit PETI di Sungai Kuantan
Tim gabungan kepolisian bersama BPBD dan Satpol PP Kuansing ketika menemukan aktivitas PETI di Sungai Kuantan. ANTARA/HO-Polres Kuansing.

Teluk Kuantan, Riau (ANTARA) – Tim gabungan dari Kepolisian Resor Kuantan Singingi (Kuansing) bersama Satpol PP Kuansing, BPBD Kuansing dan Direktorat Polisi Air Kepolisian Daerah Riau menghancurkan 55 unit rakit penambangan emas tanpa izin (PETI) di Sungai Kuantan.

Kepala Satuan Samapta Polres Kuansing, AKP Refriadi mengatakan pihaknya melakukan patroli dari arena pacu jalur Tepian Nyiur Malambai, Desa Sikakak, Kecamatan Cerenti. Sebanyak enam unit “speedboat” dikerahkan untuk menyusuri aliran sungai pada patroli Kamis (4/9) kemarin.

“Kami beri kesempatan sampai sore untuk membongkar secara mandiri. Namun apabila tidak dilakukan, kami akan ambil langkah tegas dengan menertibkan langsung di lapangan,” katanya di Teluk Kuantan, Jumat.

Sebanyak 55 unit rakit PETI terdiri atas 35 unit di Desa Pulau Bayur dan 20 unit di Desa Teluk Pauh. Lima rakit PETI di Desa Sikakak dan Pulau Jambu langsung dilakukan penindakan dengan cara dirusak.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Cerenti, AKP Beni A. Siregar, menegaskan pihaknya telah berulang kali melakukan sosialisasi dan rapat koordinasi dengan pemangku kepentingan di desa. Dia meminta pejabat kepala desa mendampingi masyarakat agar segera membongkar rakit PETI tersebut.

“Kita sudah memberikan edukasi agar aktivitas ini tidak kembali terjadi. Kalau masih ada yang nekat, rakit akan langsung kami rusak dan proses hukum tetap berjalan,” tandasnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kuansing, Yulizar juga mengingatkan bahwa kejernihan Sungai Kuantan usai operasi besar-besaran harus dijaga bersama. Saat pacu jalur, air Sungai Kuantan jernih untuk pertama kalinya setelah 20 tahun.

“Itu bisa dinikmati masyarakat berkat kerja keras tim gabungan. Sesuai instruksi Bupati Kuansing, kita tidak boleh lagi membiarkan aktivitas PETI merusak sungai,” tegasnya.

Baca juga: Gakkum Kemenhut tahan pelaku penambangan emas ilegal di TN Lore Lindu

Baca juga: Kemenhut hentikan tambang emas ilegal di kawasan hutan Sulteng

Baca juga: Komisi VII minta pemerintah tertibkan penambangan ilegal di Pulau Gebe

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    BGN Larang Mobil MBG Masuk ke Sekolah Usai Insiden Cilincing

    BADAN Gizi Nasional memperketat SOP (standar operational procedure) pengantaran makan bergizi gratis (MBG). Pengetatan SOP ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebagaimana terjadi dalam insiden mobil pengantar…

    Kondisi Terkini TKP Usai Ricuh 'Matel' Dikeroyok hingga Tewas di Kalibata

    Jakarta – Lokasi kericuhan dan pembakaran usai pengeroyokan dua orang debt collector atau ‘mata elang’ (matel) di Kalibata, Jakarta Selatan mulai dibersihkan. Puing-puing sisa kios yang dibakar diangkut ke truk…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *