Jakarta (ANTARA) – Air conditioner (AC) kerap menjadi solusi utama untuk menjaga kenyamanan ruangan, terutama saat cuaca panas. Namun, ketika udara terasa lembap, penggunaan mode pendingin saja tidak selalu cukup. Dalam kondisi ini, fitur mode dry pada AC dapat menjadi pilihan yang tepat.

Mode dry, yang biasanya ditandai dengan ikon tetesan air pada remote atau layar AC, berfungsi untuk mengurangi kelembapan udara tanpa harus menurunkan suhu secara berlebihan. Dengan demikian, udara terasa lebih segar dan nyaman, sekaligus membantu menghemat energi listrik.

Berikut delapan fungsi dan manfaat mode dry pada AC yang jarang diketahui masyarakat:

1. Mengurangi pertumbuhan jamur dan bakteri
Kelembapan tinggi dapat memicu pertumbuhan jamur, bakteri, serta alergen seperti debu dan tungau. Dengan menurunkan kadar kelembapan udara, mode dry membantu mencegah berkembangnya mikroorganisme tersebut sehingga ruangan tetap sehat dan terbebas dari bau apek.

2. Meningkatkan kualitas udara
Udara yang terlalu lembap terasa berat dan sulit dihirup. Penggunaan mode dry membuat udara lebih ringan, segar, dan nyaman untuk bernapas. Hal ini bermanfaat bagi semua penghuni rumah, terutama mereka yang memiliki masalah pernapasan seperti asma atau alergi.

Baca juga: Gree luncurkan dua produk AC terbaru yang hemat energi

3. Mengurangi risiko penyakit pernapasan
Lingkungan yang lembap dapat memperburuk gejala asma maupun alergi. Dengan mengurangi kelembapan ke tingkat yang lebih seimbang, mode dry membantu menurunkan risiko iritasi saluran pernapasan dan mempermudah sistem pernapasan bekerja lebih optimal.

4. Mencegah dehidrasi kulit
Kelembapan berlebih membuat kulit terasa lengket, sedangkan udara terlalu kering dapat menyebabkan kulit pecah-pecah. Mode dry menjaga keseimbangan kelembapan udara sehingga kulit tetap terhidrasi tanpa terasa lengket.

5. Mengurangi keringat berlebih
Dalam kondisi lembap, tubuh sulit mendinginkan diri karena keringat tidak cepat menguap. Mode dry membantu mengurangi rasa gerah dengan menurunkan kelembapan, sehingga keringat lebih mudah menguap dan tubuh terasa lebih nyaman.

6. Meningkatkan kenyamanan tidur
Tidur dalam ruangan yang lembap sering kali membuat tubuh terasa panas dan tidak nyaman. Dengan mode dry, kelembapan terjaga pada tingkat ideal sehingga kualitas tidur menjadi lebih baik dan nyenyak.

Baca juga: Berapa PK AC yang dibutuhkan untuk kamar tidur?

7. Menghemat penggunaan listrik
Mode dry membuat kompresor dan kipas AC bekerja lebih rendah dibandingkan mode pendingin. Hal ini menurunkan konsumsi energi dan dapat menghemat biaya listrik hingga 40 persen. Efisiensi ini juga berdampak positif pada lingkungan.

8. Menjaga komponen AC lebih awet
Karena beban kerja komponen AC lebih ringan saat mode dry diaktifkan, maka usia pakai kompresor dan kipas bisa lebih panjang. Dengan demikian, kebutuhan perawatan dan servis AC pun menjadi lebih jarang.

Kapan sebaiknya menggunakan mode dry?
Mode dry paling efektif digunakan saat musim hujan atau ketika udara terasa lembap, seperti pada malam hari. Selain membuat ruangan tetap segar, fitur ini juga membantu menjaga kesehatan dan kenyamanan penghuni rumah tanpa harus menurunkan suhu secara drastis.

Baca juga: Xiaomi luncurkan produk AC pertamanya di Indonesia

Baca juga: Benarkah AC perlu tambah freon setiap bulan? Begini penjelasannya

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.