Pilot Project Dekarbonisasi CCU PG dukung industri berkelanjutan

Pilot Project Dekarbonisasi CCU PG dukung industri berkelanjutan

  • Sabtu, 23 Agustus 2025 14:54 WIB
  • waktu baca 3 menit
Pilot Project Dekarbonisasi CCU PG dukung industri berkelanjutan
Direktur Utama Petrokimia Gresik Daconi Khotob memberikan pemaparan dalam forum Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025, di Jakarta, Kamis (21/8/2025). ANTARA/HO-Petrokimia Gresik

Fasilitas ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dan menghasilkan produk samping berupa soda ash dan baking soda.

Jakarta (ANTARA) – Pilot project dekarbonisasi dengan teknologi Carbon Capture and Utilization (CCU) yang diterapkan PT Petrokimia Gresik (PG) bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dinilai memberi dukungan bagi industri hijau atau berkelanjutan di Indonesia.

Direktur Utama Petrokimia Gresik Daconi Khotob menyatakan pilot project tersebut tidak hanya mampu mengurangi emisi karbon, tapi juga menghasilkan bahan baku untuk kemajuan industri nasional.

Pilot project CCU di Petrokimia Gresik, kata dia, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, telah berjalan selama kurang lebih satu bulan.

“Fasilitas ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dan menghasilkan produk samping berupa soda ash dan baking soda,” katanya lagi.

Menurut dia, produk tersebut sangat strategis, karena kebutuhan dalam negeri, seperti untuk industri kaca dan deterjen, mencapai lebih dari 1 juta ton per tahun dan selama ini seluruhnya masih dipenuhi dari impor.

Dia menjelaskan, CO₂ yang merupakan emisi karbon bisa diubah menjadi produk yang dibutuhkan oleh industri, namun perlu upaya meningkatkan kapasitasnya hingga 50.000 ton soda ash atau menyerap 20.000 ton CO₂ melalui pilot project ini.

“Jika proyek ini berhasil, potensinya sangat besar untuk dilakukan pengembangan skala lebih luas,” ujarnya.

Ia menambahkan, sebagai produsen pupuk dan bahan kimia dengan kapasitas produksi hingga 11 juta ton per tahun, Petrokimia Gresik tidak bisa lepas dari potensi emisi karbon. Tanpa upaya penurunan, emisi karbon yang dihasilkan dapat mencapai 2 juta ton per tahun.

Hingga 2025, berbagai program dekarbonisasi yang telah dijalankan berhasil menurunkan sekitar 400 ribu ton CO₂ ekuivalen, namun masih tersisa sekitar 1,6 juta ton CO₂ ekuivalen yang perlu ditangani dengan teknologi rendah karbon seperti CCU.

“Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah inovatif dari perusahaan. Upaya ini sekaligus selaras dengan program Kementerian Perindustrian berupa sistem penangkapan karbon dengan teknologi CCU,” katanya pula.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenperin Eko SA Cahyanto dalam forum Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025, di Jakarta, Kamis (21/8), menegaskan bahwa pilot project CCU di Petrokimia Gresik membuktikan emisi karbon dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku bernilai tambah sekaligus mendukung substitusi impor.

“Melalui teknologi ini kita bisa memanfaatkan apa yang saat ini dianggap sampah, yaitu emisi karbon, menjadi bahan baku atau bahan lanjutan bernilai ekonomis bagi industri,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini mempercepat target Net Zero Emission (NZE) menjadi 10 tahun lebih cepat dari komitmen nasional dari sebelumnya ditargetkan NZE 2060 menjadi NZE 2050. Untuk mengejar target tersebut, pilot project CCU menjadi langkah strategis.

Menurutnya, pilot project CCU ini memiliki beberapa target, di antaranya menurunkan emisi karbon dari proses industri, menghasilkan produk samping bernilai ekonomis yang kini sudah berhasil dilakukan di Petrokimia Gresik, menguasai teknologi CCU, serta mendorong pengembangan mesin CCU di dalam negeri.

Project CCU merupakan kerja sama Petrokimia Gresik bersama Kemenperin dan Uwin Resource Regeneration Inc, perusahaan asal Taiwan yang memiliki teknologi penangkapan dan pemanfaatan karbon (Carbon Capture and Utilization).

Baca juga: Kemenperin perkenalkan teknologi pemantauan kondisi air limbah

Baca juga: Berpartisipasi di AIGIS 2025, GRP perkuat upaya industri rendah emisi

Pewarta: Subagyo
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Pemkab Natuna ungkap tantangan bekerja di puskesmas pelosok pulau

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Pemkab Natuna ungkap tantangan bekerja di puskesmas pelosok pulau Sabtu, 23 Agustus 2025 17:58 WIB waktu baca 2…

    Turki bangun jalur kereta api untuk wujudkan Koridor Zangezur – ANTARA News

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Komentar Kirim Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE. Berita Terkait Rano: Perayaan hubungan diplomatik Indonesia-Turki wujud diplomasi…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *