
“Hack4Resilient Jakarta” solusi inovatif untuk masa depan DKi
- Jumat, 22 Agustus 2025 23:55 WIB
- waktu baca 4 menit

Jakarta (ANTARA) – Sejumlah Perguruan tinggi dalam maupun luar negeri menyelenggarakan rangkaian “Hack4Resilient Jakarta: Reimagining Urban Futures” yang merupakan sebuah inisiatif kolaboratif untuk menghadirkan solusi inovatif menghadapi tantangan perkotaan khususnya di Jakarta.
“Saya sangat mengapresiasi karya teman-teman dan ini harus terus dilanjutkan. Tetap semangat, Jakarta menyambut baik apa yang kalian lakukan untuk kita kembangkan dan kerjasamakan ke depannya,” kata Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Deftrianov dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Ia mengapresiasi hackathon (acara kompetisi kolaboratif berdurasi pendek) dan menyatakan bahwa Pemprov DKI telah menjadikan riset sebagai tulang punggung untuk memecahkan masalah perkotaan.
Baca juga: DKI bermitra dengan University of Nottingham perkuat ekosistem riset
Menurut dia, inovasi dari para peserta muda sangat penting untuk mendukung kebijakan berbasis bukti, bukan sekadar intuisi.
Pemprov DKI Jakarta pun berkomitmen untuk terus mengembangkan ekosistem riset dan inovasi demi kota yang berkelanjutan.
Sinking City Project bersama Resilience Development Initiative (RDI), King’s College London (KCL), Institut Teknologi Bandung (ITB), Urun Daya Kota, dan Sobat Air Jakarta sukses menyelenggarakan rangkaian Hack4Resilient Jakarta: Reimagining Urban Futures.
Rektor ITB Prof. Tatacipta Dirgantara memandang Jakarta sebagai “megacity” dengan tantangan kompleks membutuhkan kolaborasi lintas sektor.
Ia menilai Hack4Resilient Jakarta sebagai wadah penting untuk inovasi, di mana keterlibatan generasi muda mencerminkan komitmen mereka untuk menjadikan Jakarta kota yang tangguh dan nyaman.
“Semoga ide-ide cerdas yang lahir dari hackathon ini dapat diimplementasikan menjadi kebijakan nyata bagi masa depan Jakarta,” ujarnya.
Dosen King's College London dalam bidang Risiko, Lingkungan, dan Masyarakat, Dr. Emma Colven menyatakan bahwa proyek pemenang harus mampu menggabungkan inovasi teknologi dengan solusi yang membumi.
Menurut dia, karya yang paling menonjol adalah yang mampu menunjukkan pemahaman mendalam terhadap komunitas dan kondisi nyata di lapangan.
Ia juga menyoroti peran penting hackathon sebagai jembatan yang menghubungkan para inovator muda, seperti mahasiswa, dengan pemerintah dan LSM untuk memajukan ide-ide mereka.
“Kesempatan bagi orang-orang untuk terhubung dari LSM, pemerintah, mahasiswa, dan para profesional yang bekerja sangatlah menarik,” kata dia.
Baca juga: Jakpro sebut “JakGreen” salah satu solusi inovasi hijau di Jakarta
Sementara itu, Dosen King’s College London dalam bidang Data Sains Geografis, Dr. Zahratu Shabrina juga menilai ajang ini penting untuk menunjukkan bagaimana data dapat digunakan dalam perencanaan kebijakan yang terukur.
Ia menjelaskan bahwa banyak ide yang muncul tidak hanya inovatif, tetapi juga realistis dan “grounded” sehingga berpeluang besar untuk dikembangkan demi menjawab tantangan kota Jakarta.
“Setelah melihat hasil-hasil dari hackathon, saya cukup terkejut dengan inovasi-inovasi yang dibuat para peserta. Banyak yang feasible dan berpotensi menjadi solusi nyata bagi permasalahan kota ke depan,” ujarnya.
Diketahui, salah satu agenda utama Hack4Resilient Jakarta: Reimagining Urban Futures adalah hackathon bertema “Sinking City, Rising City: a Multidimensional Perspective”.
Karya peserta hackathon menampilkan beragam ide kreatif, mulai dari peta interaktif wilayah terdampak banjir, simulasi berbasis AI, infografis, hingga video kreatif yang mengangkat isu penurunan muka tanah, banjir rob, dan urbanisasi di Jakarta.
Hack4Resilient Jakarta merupakan bagian dari Jakarta Innovation Days (JID) 2025, sebuah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Acara JID ke-4 ini akan diadakan pada pekan ketiga Oktober 2025 di Kawasan Dukuh Atas dan akan menjadi ajang kolaborasi pentahelix (pemerintah, akademisi, swasta, komunitas, dan media) untuk menampilkan inovasi dalam membangun Jakarta menuju kota global yang berkelanjutan.
Inisiatif RiverSense: Repurposing E-Waste for Hyper-Local Flood Resilience berhasil menjadi juara pertama dengan inovasinya mengubah limbah elektronik seperti ponsel bekas menjadi sistem peringatan dini banjir berbiaya rendah bagi komunitas tepi sungai.
Baca juga: Transformasi Jakarta menuju kota global harus ditopang inovasi
Baca juga: JID Expo 2024 hadirkan inovasi budi daya kuda laut hingga alat tes IVA
Sementara itu, penghargaan lainnya diberikan kepada inisiatif “Unearthing Jakarta’s Risk-Scape” sebagai juara kedua, yang mengembangkan dasbor interaktif untuk memetakan risiko lingkungan.
Juara ketiga diraih oleh “Jalur Air Sosial” dengan idenya berupa toolkit desain untuk gang kampung agar lebih tahan banjir.
Terakhir, penghargaan People's Choice jatuh kepada Inisiatif “Mapping for Sponge Cities”, yang menyusun strategi penggunaan paving berpori untuk mengurangi limpasan air hujan, sekaligus meningkatkan absorbsi air ke dalam tanah.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
MenPAN-RB apresiasi inovasi Jaksel jemput bola Program CKG
- 7 Agustus 2025
Rekomendasi lain
Segini besaran gaji karyawan Indomaret dan Alfamart
- 2 November 2024
Biaya pembuatan paspor naik Desember 2024, ini rinciannya
- 28 Oktober 2024
Menonton film porno dosa? Ini hukumnya dalam Islam
- 21 September 2024
Daftar platform dan aplikasi investasi emas yang aman
- 8 Agustus 2024
Cara beli paket roaming Telkomsel untuk berpergian ke luar negeri
- 27 September 2024