China targetkan KTT SCO di Tianjin galang konsensus politik

China targetkan KTT SCO di Tianjin galang konsensus politik

  • Jumat, 22 Agustus 2025 13:57 WIB
  • waktu baca 4 menit
China targetkan KTT SCO di Tianjin galang konsensus politik
Asisten Menteri Luar Negeri China Liu Bin, dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri China, Beijing pada Jumat, 22/8/2025. (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Beijing (ANTARA) – Pemerintah China menargetkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Shanghai Cooperation Organization (SCO) dapat menggalang konsensus politik di antara para pemimpin negara yang hadir dalam kegiatan tersebut.

“China berharap dapat memanfaatkan KTT SCO di Tianjin untuk menggalang konsensus politik dengan negara-negara anggota SCO, mendorong momentum kerja sama, menyampaikan pernyataan bersama sekaligus tindakan bersama,” kata Asisten Menteri Luar Negeri China Liu Bin, dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri China, Beijing pada Jumat.

Liu Bin menyampaikan 22 pemimpin negara dan pemerintahan telah mengonfirmasi kehadirannya dalam KTT SCO di Tianjin pada 31 Agustus – 1 Agustus 2025.

Mereka berasal dari Belarus, India, Iran, Kazakhstan, Kirgizstan, Pakistan, Rusia, Tajikistan, Uzbekistan, Mongolia, Azerbaijan, Armenia, Kamboja, Maladewa, Nepal, Turki, Mesir, Turkmenistan, Indonesia, Laos, Malaysia, Vietnam dan tentu China.

“Dengan memanfaatkan stabilitas dan ketahanan SCO, kita dapat mengatasi faktor-faktor yang tidak pasti dan tidak terduga dalam lingkungan internasional, serta menciptakan perdamaian yang berkelanjutan, keamanan universal, kemakmuran bersama, keterbukaan, inklusivitas, dan persahabatan yang harmonis bagi masyarakat semua negara di kawasan ini,” ungkap Liu Bin.

SCO, kata Liu Bin, merupakan prioritas utama dalam 'diplomasi bertetangga' China.

“Sejak era baru dimulai, Presiden Xi Jinping secara pribadi memimpin upaya dalam mengembangkan 'diplomasi bertetangga' dan mempromosikan perkembangan SCO dan secara terus-menerus berkontribusi memberikan solusi dari China bagi pertumbuhan dan perkembangan organisasi ini.

“Presiden Xi Jinping mengadvokasi agar negara-negara anggota berpegang pada pandangan pembangunan, keamanan, kerja sama, peradaban, dan tata kelola global yang melampaui konflik maupun pemikiran Perang Dingin serta menyampaikan sejumlah inisiatif kerja sama di bidang penegakan hukum dan keamanan,” tambah Liu Bin.

Liu Bin mengatakan Presiden Xi Jinping akan memimpin pertemuan Dewan Kepala Negara Anggota maupun pertemuan “SCO Plus” serta akan menyampaikan pidato kunci di kedua pertemuan tersebut untuk menguraikan gagasan baru China mengenai “Semangat Shanghai” oleh SCO.

“Ia akan mengumumkan langkah-langkah dan tindakan baru untuk mendukung pembangunan berkualitas tinggi dan kerja sama menyeluruh SCO, serta mengusulkan metode dan jalur baru bagi SCO untuk secara konstruktif mempertahankan tatanan internasional pasca Perang Dunia II dan meningkatkan tata kelola global,” jelas Liu Bin.

Rencananya, Presiden Xi Jinping akan menandatangani dan menerbitkan “Deklarasi Tianjin” bersama para pemimpin negara anggota lainnya, menyepakati rencana strategis SCO untuk dekade mendatang, menerbitkan pernyataan dalam peringatan 80 tahun kemenangan dalam Perang Anti-Fasis dan 80 tahun berdirinya PBB, serta mengadopsi serangkaian dokumen penguatan kerja sama keamanan, kerja sama ekonomi, dan budaya.

“Hasil-hasil ini akan menentukan arah pengembangan SCO di masa depan. Presiden Xi Jinping juga akan menjadi tuan rumah jamuan makan malam selamat datang bagi para pemimpin negara peserta KTT SCO dan kepala organisasi internasional,” tambah Liu Bin.

Akan ada juga serangkaian pertemuan bilateral antara Presiden Xi Jinping dan presiden maupun perdana menteri negara peserta untuk memperkuat hubungan bilateral antara China dan negara-negara tersebut.

“Kami yakin KTT Tianjin akan menandai tonggak sejarah baru dalam sejarah SCO. Selama 24 tahun sejak didirikan, SCO telah bekerja sama menuju tujuan membangun komunitas dengan masa depan bersama. Dari enam negara pendiri, SCO kini menjadi keluarga 26 negara yang mencakup Asia, Eropa, dan Afrika yang membuka jalan baru bagi pembangunan damai,” tegas Liu Bin.

China menjabat sebagai presiden bergilir kerja sama Shanghai Cooperation Organisation (SCO) periode 2024-2025.

SCO beranggotakan China, Rusia, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, dan Uzbekistan sebagai negara awal. Setelah itu, India serta Pakistan bergabung pada 2017, Iran pada 2023 dan Belarus pada 2024 sehingga total ada 10 negara anggota.

Selain memiliki 10 anggota tetap, SCO juga memiliki dua negara pemantau yaitu Mongolia dan Afghanistan. Masih ada juga 14 mitra dialog yaitu Sri Lanka, Turki, Kamboja, Azerbaijan, Nepal, Armenia, Mesir, Qatar, Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Myanmar, Maladewa, dan Uni Emirat Arab.

Tema SCO tahun ini adalah “Tahun Pembangunan Berkelanjutan SCO”. Dalam keketuaannya, China ingin agar SCO meneruskan serangkaian inisiatif dan kerja sama dalam Prakarsa Pembangunan Global yang diajukan oleh Presiden Xi Jinping yaitu pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, pembiayaan pembangunan, perubahan iklim dan pembangunan hijau, industrialisasi, ekonomi digital dan konektivitas.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Kemenkes selesai tangani 124 aduan perundungan di rumah sakit

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Kemenkes selesai tangani 124 aduan perundungan di rumah sakit Jumat, 22 Agustus 2025 15:58 WIB waktu baca 2…

    Sukseskan Asta Cita, Marciano ajak KONI kota perkuat pembinaan

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Sukseskan Asta Cita, Marciano ajak KONI kota perkuat pembinaan Jumat, 22 Agustus 2025 15:56 WIB waktu baca 2…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *