
Pemkab Bangli Bali capai 91,66 persen setop BAB sembarangan
- Kamis, 21 Agustus 2025 12:54 WIB
- waktu baca 2 menit

Bangli, Bali (ANTARA) –
Pemerintah Kabupaten Bangli, Bali, telah mencapai 91,66 persen keberhasilan menyetop perilaku buang air besar (BAB) sembarangan oleh warganya di ruang terbuka guna mendukung praktik sanitasi yang sehat bagi lingkungan.
“Penyelenggaraan kabupaten/kota sehat bukan hanya tentang hasil dan target indikator pencapaian, tetapi juga tentang proses yang dijalankan secara terus-menerus,” kata Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar di Gedung Bhukti Mukti Bhakti Bangli, Bali, Kamis.
Ia optimistis daerahnya dapat meningkatkan capaian sanitasi yang sehat tersebut hingga penuh 100 persen dengan mengajak partisipasi aktif dan berkelanjutan dari masyarakat.
Saat ini, kabupaten berhawa sejuk di Pulau Dewata itu sedang menjalani verifikasi lanjutan terkait penyelenggaraan kabupaten/kota sehat seluruh Indonesia.
Ada pun tim verifikator tersebut berasal dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, Kementerian Sekretaris Negara, tim dari Provinsi Bali serta Forum Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Provinsi Bali.
Diar berharap verifikasi lanjutan itu dapat mendorong perilaku hidup masyarakat yang bersih dan sehat, serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pihaknya memiliki tekad meningkatkan status Kabupaten Sehat dari Swasti Saba Padapa menjadi Swasti Saba Wiwerda pada 2025.
“Saya berharap semua pihak dapat bekerja sama dan berkolaborasi untuk mencapai target ini.
Baca juga: Pulau Seribu deklarasi Stop Buang Air Besar di Pulau Kelapa
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 3 tahun 2014 terkait Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dikukuhkan sebagai strategi nasional pembangunan sanitasi di Indonesia.
Sanitasi yang layak menjadi tantangan secara nasional karena berdasarkan data Sekretariat STBM hingga 2015 sebanyak 62 juta atau sekitar 53 persen penduduk perdesaan di tanah air masih belum memiliki akses terhadap sanitasi layak.
Sebanyak 34 juta di antaranya saat itu diperkirakan masih melakukan praktik buang air besar sembarangan.
Sementara itu, Bank Dunia melalui studi bertajuk Dalam hasil kajian bertajuk Public Expenditure Review Spending for Better Result, yang diterbitkan pada Juni 2020 menyebutkan bahwa pada 2018 sebanyak 69 persen rumah tangga di Indonesia memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi.
Kondisi itu jauh lebih baik dibandingkan pada 1994 yakni hanya 28 persen yang memiliki akses sanitasi.
Baca juga: Sosialisasi stop BAB sembarangan upaya ciptakan Jakarta kota sehat
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Kalbe resmikan fasilitas MCK di kampung Paniis
- 26 Juni 2023
Dinkes DKI programkan pembenahan kampung pada 2023
- 28 November 2022
Rekomendasi lain
Jenis-jenis BBM Pertamina serta penjelasan nilai RON-nya
- 6 Oktober 2024
Biaya pembuatan paspor naik Desember 2024, ini rinciannya
- 28 Oktober 2024
Daftar instansi yang buka CPNS 2024 dan cara mengeceknya
- 22 Agustus 2024
Program bansos 2025: Ini syarat dan cara daftar jadi penerima
- 17 Desember 2024