
Guru Besar FKUI paparkan tujuh strategi utama penanganan stroke
- Selasa, 19 Agustus 2025 17:57 WIB
- waktu baca 2 menit

Strategi pertama, zonasi layanan stroke model Kapal Induk. Indonesia dibagi menjadi zona perang melawan stroke. Di tiap zona, ada rumah sakit besar yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan siap 24 jam …
Depok (ANTARA) – Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Prof. Rakhmad Hidayat mengatakan perlu pendekatan dengan tujuh strategi utama penanganan stroke, disamping Jaminan Kesehatan Nasional yang ada sejak 2014.
“Strategi pertama, zonasi layanan stroke model Kapal Induk. Indonesia dibagi menjadi zona perang melawan stroke. Di tiap zona, ada rumah sakit besar yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan siap 24 jam melakukan tindakan canggih, seperti trombektomi,” kata Prof. Rakhmad Hidayat dalam keterangannya di Depok, Selasa.
Menurutnya, tata laksana stroke hiperakut sudah tersedia di Indonesia berupa trombolisis (injeksi obat penghancur bekuan darah) dan trombektomi (mengambil bekuan darah di otak dengan alat melalui pembuluh darah).
Ia mengatakan rumah sakit pendukung bisa melakukan tindakan awal, seperti trombolisis, lalu mengirim pasien ke rumah sakit besar. Transportasi harus cepat dapat dilakukan dengan ambulans, unit stroke keliling, hingga helikopter untuk daerah terpencil.
Baca juga: Enam jam penentu keselamatan pasien serangan jantung
Strategi kedua adalah pemetaan fasilitas dan kolaborasi rumah sakit. Peta lokasi rumah sakit yang memiliki CT scan dan dokter spesialis dibuat untuk mengatur kerja sama antar rumah sakit.
Semua rumah sakit yang punya CT scan wajib melakukan trombolisis, baik negeri maupun swasta. Untuk daerah terpencil bisa disediakan mobil stroke unit keliling.
Sementara strategi ketiga adalah penyesuaian pembiayaan BPJS Kesehatan. Tarif BPJS Kesehatan untuk tindakan stroke (trombolisis dan trombektomi) harus realistis sesuai biaya nyata, termasuk jasa dokter dan biaya perawatan.
Dengan tarif yang adil, kata dia, rumah sakit pemerintah atau swasta mau menyediakan layanan ini seperti pada kasus penanganan serangan jantung (PCI).
Strategi keempat, lanjutnya, penyederhanaan klasifikasi rumah sakit stroke. Kelima, pendekatan multidisipliner dan pelatihan berkelanjutan. Keenam, sistem rujukan terpadu berbasis waktu dan lokasi. Ketujuh, edukasi publik berbasis komunitas.
Baca juga: Mengenal deteksi dini stroke lewat pemeriksaan TCD
“Masyarakat harus mengetahui gejala stroke dan edukasi bisa dilakukan melalui sekolah, desa, tokoh masyarakat, dan media lokal,” katanya.
Menyelamatkan nyawa pasien stroke bukan hanya soal teknologi mahal, kata dia, tetapi tentang kecepatan, pemerataan layanan, dan keberpihakan pada waktu emas.
Dengan zonasi layanan, pembiayaan yang adil, tenaga medis terlatih, rujukan cepat, dan edukasi luas, lanjut dia, Indonesia bisa mengurangi kematian dan kecacatan akibat stroke.
“Semua pihak yaitu pemerintah, rumah sakit, tenaga medis, dan masyarakat, harus bergerak bersama, memastikan tidak ada nyawa hilang hanya karena jarak atau keterbatasan fasilitas,” kata Prof. Rakhmad Hidayat.
Baca juga: FKUI ciptakan inovasi mikrokapiler digital deteksi dini stroke
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Enam jam penentu keselamatan pasien serangan jantung
- 17 Juli 2025
Rekomendasi lain
Profil Won Bin, sosok aktor yang pernah jadi lawan main Kim Sae-ron
- 18 Februari 2025
Cara aktifkan M-Banking BSI yang terblokir tanpa ke bank
- 19 Februari 2025
6 kampus buka jalur Tahfidz Al-Quran 2025, peluang untuk para santri
- 11 Februari 2025
Cara cek Bansos Kemensos 2024 via situs dan aplikasi
- 2 September 2024
Tahapan seleksi penerimaan calon praja IPDN
- 5 Agustus 2024
Jadwal KRL Commuter Line dari Tanah Abang ke Rangkasbitung
- 2 Agustus 2024
Cara mengecek estimasi keberangkatan Haji via online
- 18 September 2024
Daftar online RS Siloam tanpa antri dengan dua cara ini
- 22 November 2024