
Rachmat Gobel: Indonesia-Japan Executive Dialogue perkuat investasi
- Sabtu, 9 Agustus 2025 22:46 WIB
- waktu baca 3 menit

“Hubungan Indonesia-Jepang bukan hanya sejarah, melainkan fondasi untuk membangun masa depan bersama. Forum ini menjadi momentum penting untuk mengidentifikasi peluang baru, memperkuat komitmen jangka panjang, dan memastikan kemitraan kita relevan di
Jakarta (ANTARA) – Presiden Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang (PPIJ) Rachmat Gobel menyatakan penyelenggaraan Indonesia-Japan Executive Dialogue 2025 memperkuat kepercayaan dan peluang Investasi Jepang di Indonesia.
“Hubungan Indonesia-Jepang bukan hanya sejarah, melainkan fondasi untuk membangun masa depan bersama. Forum ini menjadi momentum penting untuk mengidentifikasi peluang baru, memperkuat komitmen jangka panjang, dan memastikan kemitraan kita relevan di era transformasi industri, energi berkelanjutan, dan digitalisasi,” ucap Gobel dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Gobel yang juga anggota Komisi VI DPR RI itu menyatakan bahwa PPIJ berkomitmen menjadi jembatan yang menghubungkan kepentingan bisnis dan kebijakan sehingga kemitraan tersebut memberikan manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara.
Forum yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (6/8) itu digerakkan oleh Gobel, yang telah puluhan tahun menjadi mitra terpercaya Jepang di Indonesia.
Acara tersebut turut dihadiri oleh pimpinan eksekutif tingkat atas lebih dari 55 perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia, memperkuat kredibilitas forum itu sebagai ruang dialog strategis antara dunia usaha dan pemerintah kedua negara.
Acara itu juga mendapat dukungan dari Gobel Group dan Toyota Indonesia, dua perusahaan yang memiliki hubungan erat dengan Jepang. Bagi Gobel Group, dukungan tersebut merupakan kelanjutan dari warisan panjang hubungan strategis Indonesia-Jepang yang telah terjalin sejak 1956.
Gobel Group merupakan simbol keberhasilan kemitraan lintas negara, dimulai dari kolaborasi industri elektronik bersama Matsushita Electric Co., Ltd. (kini Panasonic) yang menghadirkan inovasi teknologi dan manufaktur kelas dunia ke Indonesia. Kemitraan tersebut dibangun di atas fondasi kepercayaan, rasa hormat, dan kesamaan visi yang telah terjaga selama hampir tujuh dekade.
Selain itu, acara tersebut turut dihadiri tokoh-tokoh, di antaranya Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM dan CEO Danantara Indonesia Rosan Perkasa Roeslani, anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Muhammad Chatib Basri, dan Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia Masaki Yasushi.
Baca juga: Gobel: Penerbangan ke Tashkent tingkatkan relasi ekonomi RI-Uzbekistan
Baca juga: Wakil Ketua DPR RI ajak kaum wanita rebut jabatan publik
Kehadiran mereka menegaskan pentingnya forum ini sebagai wadah strategis untuk memperkuat hubungan ekonomi Indonesia-Jepang.
“Inisiatif seperti Indonesia-Japan Executive Dialogue 2025 sejalan dengan agenda strategis pemerintah untuk mempercepat hilirisasi industri, memperkuat rantai pasok, dan menarik investasi berkualitas tinggi. Kolaborasi yang terbangun di forum ini akan menjadi modal penting bagi Indonesia dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045,” ujar Rosan.
Selain investasi, forum itu juga mendorong kolaborasi lintas sektor melalui skema kerja sama pemerintah-swasta (KPBU) dalam pembangunan infrastruktur, hilirisasi industri, dan ketahanan pangan. Model tersebut diharapkan menjadi katalis percepatan realisasi proyek strategis nasional sekaligus menjaga efisiensi fiskal.
Beberapa proyek strategis KPBU yang saat ini telah melibatkan perusahaan swasta dan mitra Jepang menjadi contoh nyata dari sinergi yang terbangun antara kedua negara.
Salah satunya adalah proyek Indonesia International Automotive Proving Ground (IIAPG) di Bekasi, sebuah fasilitas pengujian kendaraan pertama di Indonesia dan bertaraf internasional yang dikembangkan melalui skema KPBU oleh Kementerian Perhubungan bersama konsorsium sejumlah perusahaan nasional, termasuk Gobel Group, dengan partisipasi aktif mitra dari Jepang.
Dalam pelaksanaan skema pembiayaannya, proyek IIAPG berhasil mendapatkan pendanaan dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), melalui skema pinjaman investasi.
Komitmen pendanaan dari dua lembaga keuangan asal Jepang itu menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap prospek industri otomotif Indonesia serta model KPBU yang transparan, bankable dan mencerminkan kuatnya kemitraan ekonomi bilateral Indonesia-Jepang di bidang infrastruktur industri dan transformasi teknologi otomotif.
Proyek tersebut mendukung transformasi industri otomotif Indonesia menuju standar keselamatan dan keberlanjutan global.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Resmi berseragam Sassuolo, Jay Idzes bertahan di Serie A
- 15 menit lalu
Masyarakat Adat Nusantara meriahkan WACI JFC 2025
- 26 menit lalu
Rekomendasi lain
Format Liga Europa UEFA untuk musim 2024/2025
- 21 Agustus 2024
Urutan lengkap ibadah haji, dari ihram sampai tawaf wada
- 18 September 2024
Lirik lagu Nagabe Trio “Martangan Pudi”
- 4 September 2024
Lirik dan makna lagu “Separuh Aku” NOAH
- 18 Juli 2024
Pahami algoritma agar konten TikTok masuk FYP
- 13 Oktober 2024
Panduan lengkap cara daftar NPWP online 2025 melalui Coretax
- 8 Januari 2025
Berapa gaji satpam? Simak penjelasannya
- 13 Oktober 2024
6 kampus buka jalur Tahfidz Al-Quran 2025, peluang untuk para santri
- 11 Februari 2025