
Kementrans bangun 14 rumah produksi di area transmigrasi dukung MBG
- Sabtu, 9 Agustus 2025 21:35 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Transmigrasi (Kementrans) mempersiapkan pembangunan 14 rumah produksi pangan di 11 kawasan transmigrasi untuk mendukung implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Kementrans Velix Vernando Wanggai menyatakan rumah produksi tersebut berfungsi sebagai pusat hilirisasi produk unggulan di kawasan transmigrasi yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan nasional.
“Rumah produksi merupakan langkah konkret transformasi transmigrasi. Dari kawasan yang dahulu hanya tempat permukiman, kini menjadi simpul ekonomi baru yang mampu menopang ketahanan pangan nasional,” katanya di Jakarta, Sabtu.
Ia menuturkan setiap rumah produksi memiliki produk unggulan masing-masing sesuai dengan karakteristik lanskap lokal.
Misalnya, rumah produksi di area transmigrasi Tubbi Taramanu dan Mambi Mehalaan, Sulawesi Barat, yang berlokasi di kawasan pegunungan memiliki produk unggulan kopi dan kakao.
Sementara itu, rumah produksi di Morotai, Maluku Utara, dan Barelang, Kepulauan Riau, akan menawarkan produk perikanan dan hasil laut.
Selain berbagai hasil bumi tersebut, Velix mengatakan rempah-rempah, sagu, dan buah-buahan tropis juga berpotensi menjadi produk unggulan yang nantinya ditawarkan oleh rumah-rumah produksi pangan di kawasan transmigrasi.
Ia menyampaikan berbagai komoditas tersebut tidak hanya ditujukan untuk pasar lokal, tapi juga untuk e-katalog pengadaan barang dan jasa pemerintah, ritel nasional, hingga ekspor.
“Ke depan, kami ingin rumah produksi ini menjadi penghubung langsung antara hasil bumi transmigran dan pusat-pusat distribusi nasional. Dari desa, masuk ke dapur sekolah, rumah tangga, dan pasar global,” ujarnya.
Velix menyatakan rumah produksi berperan penting dalam menciptakan nilai tambah, membuka lapangan kerja, memperkuat koperasi, dan memberdayakan pelaku UMKM lokal.
Ia berharap dengan penguatan rumah produksi sebagai infrastruktur ekonomi, kawasan transmigrasi dapat menjadi salah satu pilar utama dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen dan visi Indonesia Emas 2045.
“Transformasi transmigrasi harus dilihat sebagai agenda pembangunan menyeluruh, bukan hanya soal perpindahan penduduk, tetapi pembentukan pusat pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif, produktif, dan kompetitif,” ucap Velix Vernando Wanggai.
Baca juga: Kementrans: Transmigrasi lokal di Kalteng untuk program cetak sawah
Baca juga: AHY: Kolaborasi pusat dan daerah wujudkan transformasi transmigrasi
Baca juga: Kementrans siap membentuk badan usaha milik transmigran
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Berapa biaya hidup di Australia?
- 7 Oktober 2024
Siaran langsung Indonesia vs China dapat disaksikan di sini
- 14 Oktober 2024
Cara menghitung persentase di Excel, lengkap dengan rumusnya
- 20 Agustus 2024
Perhitungan THR berdasarkan UU Cipta Kerja
- 1 November 2024
Jawaban ketika dipuji Masya Allah oleh seseorang
- 29 Juli 2024
Segini besaran gaji karyawan Indomaret dan Alfamart
- 2 November 2024
Spesifikasi smartphone Vivo Y29, berapa harganya?
- 4 Maret 2025