Pengakuan kedaulatan bagi Palestina dan bangkitnya solidaritas dunia

Telaah

Pengakuan kedaulatan bagi Palestina dan bangkitnya solidaritas dunia

  • Oleh Hanni Sofia
  • Sabtu, 2 Agustus 2025 10:34 WIB
  • waktu baca 5 menit
Pengakuan kedaulatan bagi Palestina dan bangkitnya solidaritas dunia
Lampu dari proyektor bertuliskan “Free and Sovereign Palestine” menyinari kubah sebuah masjid di Foz do lguacu, Brasil, Jumat (14/5/2021). Aksi dari komunitas muslim setempat tersebut digelar untuk mendukung kedaulatan Palestina di tengah konflik dan kekerasan yang sedang terjadi antara pihak militer Israel dan militan Palestina di perbatasan kedua wilayah. ANTARA FOTO/REUTERS/Christian Rizzi/wsj.

langkah Inggris dan Prancis adalah bentuk kebijakan yang berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia

Jakarta (ANTARA) – Langkah berani yang diambil oleh Prancis dan Inggris dalam proses pengakuan kedaulatan negara Palestina patut diapresiasi bukan hanya sebagai tindakan politik semata, tetapi juga sebagai pernyataan sikap moral yang menunjukkan arah baru bagi dunia internasional dalam melihat konflik panjang Palestina-Israel.

Ketika dua kekuatan besar Eropa menyatakan secara terbuka niatnya untuk mendukung kemerdekaan Palestina, maka hal ini bisa menjadi pemantik yang mempercepat terciptanya tatanan dunia yang lebih adil dan manusiawi, terutama bagi rakyat Palestina yang selama puluhan tahun hidup dalam bayang-bayang penjajahan, kekerasan, dan ketidakpastian.

Dalam konteks ini, pernyataan Ketua Dewan Direktur GREAT Institute, Dr. Syahganda Nainggolan, menjadi penting untuk disimak. Ia menegaskan bahwa langkah Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer adalah bagian dari upaya konkret yang layak mendapatkan apresiasi, termasuk dari Indonesia.

Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto sebagai pemimpin negara dengan komitmen kuat terhadap prinsip kemerdekaan dan keadilan global, juga perlu menyambut baik langkah ini sebagai bagian dari konsistensi Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Langkah yang ditempuh oleh Prancis, disusul oleh Inggris, sejatinya adalah bentuk keberanian diplomatik di tengah tekanan besar, baik dari dalam negeri masing-masing maupun dari negara lain seperti Israel.

Pemerintah Israel bereaksi keras terhadap rencana pengakuan ini dan menudingnya sebagai bentuk legitimasi terhadap kelompok-kelompok yang oleh mereka disebut sebagai teroris.

Tentu saja tudingan ini tidak berdasar jika ditinjau dari sudut pandang hukum dan kemanusiaan internasional. Justru pengakuan terhadap Palestina dapat menjadi cara damai untuk menyelesaikan konflik panjang ini, mengingat tekanan militer selama ini terbukti hanya memperparah penderitaan warga sipil, terutama di Gaza.

Baca juga: Susul Prancis dan Inggris, Kanada juga akan akui Palestina September

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Melestarikan budaya memproses daun tembakau melalui Festival Tembakau Lembutan Temanggung

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Melestarikan budaya memproses daun tembakau melalui Festival Tembakau Lembutan Temanggung Sabtu, 2 Agustus 2025 14:43 WIB Peserta melakukan…

    Alwi Farhan ke final perdana BWF World Tour di Macau Open 2025

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Bulu tangkis Alwi Farhan ke final perdana BWF World Tour di Macau Open 2025 Sabtu, 2 Agustus 2025…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *