
Kerugian global akibat bencana alam di 2025 capai Rp2.122 T
- Rabu, 30 Juli 2025 08:27 WIB
- waktu baca 2 menit

Washington (ANTARA) – Kerugian global akibat bencana alam pada paruh pertama tahun 2025 mencapai sekitar 131 miliar dolar AS (sekitar Rp2.122 triliun), dengan kebakaran hutan di Los Angeles tercatat sebagai bencana dengan kerugian tertinggi sepanjang sejarah.
Angka kerugian tersebut berasal dari analisis perusahaan asuransi multinasional asal Jerman, Munich Re, yang dirilis pada Selasa (29/7).
Analisis perusahaan asuransi itu menemukan bahwa hanya 80 miliar dolar AS (Rp1.296 triliun) dari total kerugian pada paruh pertama 2025 yang diasuransikan. Kerugian keseluruhan maupun kerugian yang diasuransikan tercatat secara signifikan melebihi rata-rata selama satu dekade terakhir dan rata-rata dalam 30 tahun terakhir.
Bencana terkait cuaca menyumbang 88 persen dari total kerugian dan 98 persen dari kerugian yang diasuransikan, sedangkan gempa bumi menyumbang masing-masing 12 persen dari total kerugian dan 2 persen dari kerugian yang telah diasuransikan, menurut laporan tersebut.
Amerika Serikat menjadi negara dengan porsi kerugian terbesar akibat bencana alam pada paruh pertama tahun ini, yang sebagian besar disebabkan oleh kebakaran hutan di dekat Los Angeles pada Januari.
Kebakaran hutan di Amerika Serikat, yang menjadi bencana alam termahal pada paruh pertama 2025, mencatat kerugian total sekitar 53 miliar dolar AS (Rp858,6 triliun), dan sekitar 40 miliar dolar AS (Rp648 triliun) di antaranya telah diasuransikan.
Menurut Munich Re, bencana alam termahal kedua adalah gempa bumi bermagnitudo 7,7 di Myanmar pada 28 Maret, yang menyebabkan sekitar 4.500 korban jiwa dan kerugian sekitar 12 miliar dolar AS (Rp194,4 triliun).
Sumber: RIA Novosti/Sputnik-OANA
Baca juga: FireAid kumpulkan lebih dari Rp1,6 triliun bantu kebakaran LA
Baca juga: Mengenal angin Santa Ana, penyebab kebakaran besar di Los Angeles
Baca juga: Korban meninggal gempa Myanmar bertambah jadi 3.600 jiwa
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rp4 miliar kerugian di Buleleng-Bali akibat bencana alam
- 9 Februari 2019
Legislator perkirakan kerugian Rp50 triliun akibat infrastruktur
- 3 Februari 2014
Rp500 miliar kerugian akibat banjir di Kudus
- 30 Januari 2014
Rekomendasi lain
Cara menghitung persen di kalkulator ponsel, mudah dipahami
- 20 Agustus 2024
Lirik lagu nostalgia Koes Plus – “Kembali ke Jakarta”
- 16 Agustus 2024
Perbedaan KIS dan BPJS kesehatan
- 25 Juli 2024
Ragam gelar sarjana S1 di Indonesia
- 20 September 2024
Daftar film horor terbaru 2024 yang tayang di bioskop
- 28 Oktober 2024
Simak, ini syarat peserta didik mendapatkan KJP Plus
- 6 Desember 2024
Mengenal aplikasi Truecaller dan cara menggunakannya
- 23 Juli 2024