Inggris Raya beberkan sejumlah syarat untuk mengakui negara Palestina

Inggris Raya beberkan sejumlah syarat untuk mengakui negara Palestina

  • Rabu, 30 Juli 2025 11:25 WIB
  • waktu baca 2 menit
Inggris Raya beberkan sejumlah syarat untuk mengakui negara Palestina
Orang-orang berjalan di Jembatan Westminster di London, Inggris Raya, pada 8 Desember 2024. (ANTARA/Xinhua/Li Ying)

London/PBB (ANTARA) – Downing Street pada Selasa (29/7) menuntut Israel untuk segera mengambil langkah substantif guna mengakhiri “situasi memprihatinkan di Gaza” dan berkomitmen pada tujuan perdamaian jangka panjang dan berkelanjutan.

Jika tidak, pemerintah Inggris pada September nanti akan mengakui Negara Palestina demi “melindungi kelangsungan solusi dua negara”.

Dalam pernyataannya, Downing Street meminta Israel untuk segera mengizinkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melanjutkan pengiriman bantuan kemanusiaan bagi rakyat Gaza demi mencegah bencana kelaparan di wilayah kantung tersebut, serta mendesak Israel agar menyetujui gencatan senjata dan secara tegas menyatakan tidak akan ada aneksasi di Tepi Barat.

Dalam pernyataan itu, Pemerintah Inggris Raya juga meminta Hamas untuk segera membebaskan semua sandera.

Perdana Menteri (PM) Inggris Raya Keir Starmer menjelaskan lebih lanjut tentang sifat bersyarat dari pengakuan status kenegaraan Palestina ini dalam konferensi pers pada Selasa. Dia menjelaskan bahwa tujuan utama pemerintah Inggris adalah mengubah realitas di lapangan, dan “persyaratan ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan tersebut”.

Starmer juga mengungkapkan latar belakang pemilihan waktu dari pernyataan tersebut.

“Saya sangat khawatir gagasan solusi dua negara saat ini akan makin surut dan makin tenggelam dibandingkan bertahun-tahun yang lalu. Tidak ada solusi yang lebih baik bagi masa depan kawasan tersebut selain solusi dua negara,” ujar dia.

Menurut solusi tersebut, Israel dapat memiliki perbatasan yang aman dan diakui serta dapat hidup damai dengan tetangga mereka, bebas dari ancaman terorisme. Sementara itu, warga Palestina hidup di negara mereka sendiri, dengan bermartabat dan aman, serta bebas dari pendudukan.

Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris David Lammy, Selasa (29/7), dalam konferensi internasional tingkat tinggi mengenai “Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara” yang diadakan di markas besar PBB.

Saat memberi keterangan kepada awak media menyusul pernyataannya dalam konferensi tersebut, Lammy mengungkapkan bahwa keputusan yang telah diambil “menempatkan kita pada jalur menuju pengakuan” Negara Palestina.

“Kita telah menyaksikan kejadian-kejadian yang paling mengerikan. Masyarakat global dibuat geram atas penembakan dan pembunuhan anak-anak dalam perjalanan mereka mencari bantuan,” ujar dia kepada awak media.

Lebih dari 200 anggota parlemen dari sembilan partai politik Inggris menandatangani surat yang ditujukan kepada PM Starmer dan Menlu Lammy pada Sabtu (26/7), yang berisi seruan kepada pemerintah untuk mengakui Negara Palestina.

Pewarta: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Inovasi regulasi, kebijakan fiskal dalam pembiayaan Kopdes Merah Putih

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Telaah Inovasi regulasi, kebijakan fiskal dalam pembiayaan Kopdes Merah Putih Oleh Lucky Akbar *) Rabu, 30 Juli 2025…

    Tembus Fortune Global 500, PLN perkuat daya saing di kancah Dunia

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Tembus Fortune Global 500, PLN perkuat daya saing di kancah Dunia Rabu, 30 Juli 2025 15:25 WIB waktu…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *